Greta Thunberg Tinggalkan Israel, 5 Aktivis Kemanusiaan Gaza Masih Ditahan
TEL AVIV, iNews.id - Aktivis lingkungan Greta Thunberg akhirnya meninggalkan Israel setelah ditahan otoritas keamanan di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Thunberg bersama 11 aktivis lainnya yang tergabung dalam misi kemanusiaan Gaza di bawah bendera Freedom Flotilla Coalition (FFC) ditangkap pasukan Israel saat kapal Madleen yang mereka naiki berada di perairan internasional.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel menyatakan Thunberg meninggalkan negara itu menggunakan penerbangan menuju Prancis.
“Greta Thunberg baru saja meninggalkan Israel dengan penerbangan ke Swedia (melalui Prancis),” bunyi pernyataan Kemlu Israel, di media sosial X, menyertakan dua foto di pesawat.
Perempuan 22 tahun itu merupakan aktivis lingkungan asal Swedia yang beberapa bulan terakhir gencar mengampanyekan perlindungan terhadap penduduk Gaza.
Sementara itu lima aktivis lainnya masih ditahan Israel di kapal Madleen yang berada di pelabuhan Ashdod (Sebelumnya diberitakan seluruhnya ditahan di Bandara Ben Gurion).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan lima aktivis itu ditahan karena menolak menandatangani dokumen pemulangan secara sukarela. Pemerintah Israel akan mendeportasi mereka setelah menjalani sidang.
“Tadi malam konsul kami bisa melihat enam warga Prancis yang ditangkap oleh otoritas Israel. Keluarga mereka telah dihubungi. Salah satu dari mereka setuju pergi secara sukarela dan diharapkan tiba hari ini. Lima lainnya akan dideportasi,” kata Barrot di media sosial X.
Kemlu Israel sebelumnya menyatakan siapa pun yang menolak menandatangani dokumen pemulangan dan meninggalkan Israel akan diseret ke pengadilan untuk mengesahkan pendeportasian.
Salah satu warga Prancis yang ditahan Israel adalah Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa.
“Selama beberapa hari dan jam terakhir, Presiden Parlemen Eropa terus-menerus menghubungi otoritas Israel untuk memastikan keselamatan dan keamanan anggota Parlemen Eropa, Rima Hassan, salah seorang di atas kapal Madleen dan semua orang yang menemaninya,” kata Delphine Colard, juru bicara Parlemen Eropa.
Editor: Anton Suhartono