Gunung Popocatepetl Meletus, 3 Juta Warga Meksiko Bersiap Dievakuasi

MEXICO CITY, iNews.id - Otoritas kebencanaan Meksiko memperingatkan sekitar 3 juta orang yang bermukim di kota sekitar Gunung Popocatepetl untuk bersiap dievakuasi. Aktivitas gunung berapi itu terus meningkat sejak pekan lalu.

Koordinasi Perlindungan Sipil Nasional (CNPC) Meksiko meningkatkan status gunung itu menjadi level 3 atau fase kuning sejak Minggu (21/5/2023). Sementara jarak gunung dengan Ibu Kota Mexico City sekitar 72 km.

Baca Juga

Jepang Berambisi Memiliki Senjata Nuklir, Korea Utara: Harus Dicegah dengan Segala Cara

Gunung Popocatepetl meletus besar sejak 15 Mei hingga memuntahkan abu vulkanik ke puluhan kota terdekat. Penerbangan di Mexico City juga ditunda serta sekolah-sekolah ditutup.

Sekitar 25 juta orang tinggal dalam radius sekitar 100 km dari gunung. Namun otoritas membidik sekitar 3 juta di antaranya yang tinggal di kota-kota yang dekat dengan gunung. Otoritas juga melarang warga beraktivitas di radius 12 km dari kawah gunung.

Baca Juga

Presiden Meksiko Bantah Sebagian Negaranya Dikendalikan Kartel

CNPC mengingatkan mereka untuk tetap waspada dan bersiap untuk kemungkinan evakuasi setiap saat.

Selain itu CNPC juga memperingatkan semakin meningkatnya aktivitas vulkanik dan hujan abu ke beberapa kota terdekat dengan kecepatan tinggi.

“Untuk kasus Mexico City, risikonya adalah hujan abu. Kami siap untuk skenario itu dan tahu apa yang harus dilakukan. Mari tetap waspada,” kata Wali Kota Mexico City, Claudia Sheinbaum, dikutip dari CNN.

Bandara Internasional Benito Juarez Mexico City (AICM) sempat ditutup pada Sabtu lalu. Beberapa penerbangan dibatalkan pada hari itu dan dialihkan pada Senin kemarin akibat dampak abu vulkanik.

Otoritas Negara Bagian Puebla juga meliburkan sekolah di 40 kota, lima kota di Negara Bagian Meksiko, dan tujuh di Tlaxcala.

Kedutaan Besar AS di Meksiko turut mengeluarkan peringatan bahwa aktivitas Gunung Popocatepetl akan terus meningkat. Sejak awal letusan pada 15 Mei tercatat ratusan gempa dan embusan asap dan abu terjadi.

Gunung tersebut tidak aktif selama puluhan tahun hingga kemudian meletus pada 1994. Sejak saat itu, gunung terus menunjukkan aktivitas vulkanik. Suara gemuruhnya terdengar setiap hari.

Editor: Anton Suhartono