Guyur Duit ke Warga Malaysia Jelang Demo Besar, Anwar Ibrahim: Biaya Hidup Jadi Tantangan!
KUALA LUMPUR, iNews.id - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan kebijakan populis dengan membagikan uang tunai sebesar 100 ringgit atau sekitar Rp385.000 kepada setiap warga berusia 18 tahun ke atas.
Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk meredam keresahan publik di tengah naiknya biaya hidup dan tekanan politik dari oposisi.
Pengumuman tersebut disampaikan Anwar sebagai hadiah Hari Kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus 2025 dan akan dilaksanakan lewat program Sumbangan Asas Rahmah (Sara). Dana akan disalurkan langsung ke MyKad, kartu identitas elektronik warga, yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok di lebih dari 4.100 toko dan supermarket di seluruh Malaysia.
Anwar mengakui isu semakin tingginya biaya hidup masih menjadi tantangan utama pemerintahannya.
"Saya mengakui adanya keluhan dan menerima bahwa biaya hidup tetap menjadi tantangan yang harus diatasi, meski kami telah mengumumkan berbagai langkah sejauh ini," kata Anwar, dikutip dari The Star, Kamis (24/7/2025).
Dia menambahkan pemerintah akan mengumumkan lebih banyak inisiatif tambahan pada Kamis, ditujukan khusus bagi kelompok miskin dan rentan.
Anwar menjelaskan, bantuan tersebut diberikan untuk individu bukan per kepala keluarga.
"Artinya, misalnya, satu rumah tangga terdiri atas suami, istri, dan dua anak dewasa akan menerima total 400 ringgit," ujar Anwar.
Kebijakan ini mencakup sekitar 22 juta warga dewasa, dengan total anggaran mencapai 2 miliar ringgit atau setara Rp7,7 triliun. Bantuan ini berlaku hingga akhir tahun 2025 dan bisa digunakan di sejumlah ritel besar seperti Mydin, Lotus’s, Econsave, 99Speedmart, serta toko-toko lokal.
Namun, di balik euforia bantuan ini, publik menyoroti waktu pengumuman yang berdekatan dengan demonstrasi besar-besaran yang akan digelar kelompok oposisi Perikatan Nasional pada Sabtu mendatang. Massa akan menuntut Anwar mundur karena dinilai gagal mengatasi tingginya biaya hidup dan tak kunjung memenuhi janji reformasi.
Polisi memperkirakan sekitar 10.000 hingga 15.000 orang akan ambil bagian dalam demonstrasi di Kuala Lumpur. Namun Perikatan Nasional mengklaim demonstrasi akan diikuti sekitar 300.000 orang.
Editor: Anton Suhartono