Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Ini Dipecat dari Pekerjaan gara-gara Sering Izin ke Toilet
Advertisement . Scroll to see content

Hacker China Bobol 6.000 Email Pemerintah Taiwan untuk Curi Data

Rabu, 19 Agustus 2020 - 20:40:00 WIB
Hacker China Bobol 6.000 Email Pemerintah Taiwan untuk Curi Data
China dituduh membobol ribuan alamar email pemerintah Taiwan untuk mencuri data (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Para hacker China menyusup ke setidaknya 10 institusi pemerintah Taiwan untuk mengakses sekitar 6.000 akun email dalam upaya pencurian data.

Seorang pejabat Taiwan mengatakan, dampak dari peretasan ini tidak kecil dan masih didalami.

China dituduh meningkatkan serangan di dunia maya terhadap Taiwan sejak 2016 atau begitu Tsai Ing Wen terpilih sebagai presiden. Tsai merupakan perempuan yang tegas menolak bersatunya Taiwan ke China daratan atau menjadi bagian 'satu China'.

Kantor Investigasi Keamanan Siber, Biro Investigasi Taiwan, mengungkap, dua kelompok peretas terkenal di China, Blacktech dan Taidoor, menargetkan departemen dan penyedia layanan informasi sejak 2018.

"Kami tahu pasti bahwa 6.000 email telah dibobol. Kami masih mendalami tingkat kerusakannya. Sejauh yang kami tahu, kerusakan yang ditimbulkan oleh infiltrasi ini tidak kecil," kata wakil direktur kantor investigasi, Liu Chia Zung, dikutip dari AFP, Rabu (19/8/2020).

"Kami menyampaikan ini ke publik karena ingin memperingatkan semua orang tentang ancaman dan menghentikan kerusakan lebih lanjut," ujarnya, menegaskan.

Pernyataan itu disampaikan sepekan setelah Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar menyelesaikan kunjungan bersejarah ke Taiwan. China memperingatkan AS agar tidak bermain api.

China meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Taiwan terkait meningkatnya ketegangan. Selain itu China juga menambah latihan militer, termasuk mengerahkan jet tempur menembus zona pertahanan udara Taiwan beberapa pekan terakhir, dalam frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut