Hamas Belum Sepakati Gencatan Senjata Gaza, Tuntut Jaminan Ini
GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas menuntut jaminan usulan gencatan senjata yang didukung Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakhiri perang. Pasalnya, serangan Israel di Gaza baru-baru ini menewaskan sedikitnya 59 orang.
Dikutip dari Al Jazeera, Jumat (4/7/2025), sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kelompok perlawanan itu tengah mencari jaminan yang jelas gencatan senjata mengarah pada akhir pertikaian dengan Isreal. Merespons itu, dua pejabat Israel mengatakan rincian gencatan senjata masih dalam pembahasan.
Dalam pernyataan pada Jumat, Hamas mengatakan sedang membahas usulan gencatan senjata dengan faksi-faksi Palestina lain. Tanggapan atas usulan itu akan disampaikan kepada para mediator setelah pembicaraan rampung.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebut Israel telah menyetujui persyaratan untuk menerapkan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza. Poin-poin kesepakatan gencatan senjata belum dibeberkan, apakah ada perubahan dibandingkan sebelumnya atau sama.
Dalam posting-an di media sosial Truth Social, Trump mengatakan utusannya melakukan pertemuan yang panjang dan produktif dengan pejabat Israel pada Senin (30/6/2025).
"Israel telah menyetujui syarat-syarat yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata 60 Hari, kami akan bekerja dengan semua pihak untuk mengakhiri perang," tulisnya.
Dia menambahkan, Qatar dan Mesir selaku mediator pembicaraan gencatan senjata akan menyampaikan proposal akhir tersebut kepada Hamas.
"Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena ini tidak akan menjadi lebih baik. Ini hanya akan menjadi lebih buruk" kata Trump, seraya mengancam Hamas untuk segera menyepakati.
Editor: Rizky Agustian