Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela Minta Pertemuan Darurat Dewan Keamanan PBB
Advertisement . Scroll to see content

Hamas: Israel Masih Menghindar dari Hak-Hak Perjanjian Gencatan Senjata

Rabu, 06 Maret 2024 - 14:41:00 WIB
Hamas: Israel Masih Menghindar dari Hak-Hak Perjanjian Gencatan Senjata
Hamas menegaskan masih berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Hamas menegaskan masih berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza meskipun tidak ada perunding dengan Israel dalam putaran terakhir di Kairo, Mesir. Belum ada titik temu soal seberapa lama penghentian pertempuran serta pemulangan pengungsi ke rumah mereka, terutama di Gaza Utara.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Rabu (6/3/2024), Hamas menegaskan sudah lebih fleksibel dalam menerapkan gencatan senjata meski target utamanya adalah penghentian pertempuran sepenuhnya, bukan hanya sesaat. 

“Kami menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan untuk mencapai penghentian menyeluruh agresi terhadap rakyat kami, namun pendudukan (Israel) masih menghindari hak-hak perjanjian ini,” bunyi pernyataan Hamas, dikutip dari Reuters.

Para juru runding dari Hamas serta pemerintah Qatar dan Mesir melakukan pertemuan 3 hari yang berakhir Selasa lalu untuk mengupayakan gencatan senjata selama 40 hari, mencakup Ramadan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa kemarin mengatakan, terserah kepada Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata atau tidak. Biden menegaskan gencatan senjata hanya sementara, bukan permanen, dengan imbalan pembebasan sandera Israel serta masuknya bantuan yang lebih banyak ke Gaza. Hamas tampaknya menolak permintaan itu.

ASjuga merevisi pernyataan dalam draf resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mendukung gencatan senjata segera selama sekitar 6 pekan di Gaza disertai dengan pembebasan semua sandera.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani juga mengungkapan hal senada. Pembebasan sandera yang sakit, terluka, lanjut usia, serta perempuan bisa mewujudkan gencatan senjata segera di Gaza setidaknya selama 6 pekan.

“Fase pertama gencatan senjata ini juga akan memungkinkan gelombang bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza dan memberikan waktu dan ruang untuk menjamin pengaturan yang lebih panjang serta kedamaian yang berkelanjutan,” bunyi pernyataan Gedung Putih.

Sebelumnya pejabat Hamas di Lebanon Osama Hamdan menegaskan tuntutan utama pihaknya adalah diakhirinya serangan militer Israel, penarikan semua pasukan dari Gaza, dan pemulangan seluruh pengungsi ke rumah-rumah mereka.

Dia mengatakan pertukaran tahanan baru bisa dilakukan setelah gencatan senjata. 

Meski demikian Israel menolak proposal itu dengan menegaskan misinya belum akan rampung sampai melenyapkan Hamas.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut