Hamas Janjikan Perlawanan Sengit ke Israel: Mereka Akan Bayar Mahal
GAZA, iNews.id – Ketegangan di Jalur Gaza semakin memanas setelah Israel mengumumkan rencana mencaplok Kota Gaza. Kelompok perlawanan Hamas menyatakan siap memberikan perlawanan habis-habisan dan memperingatkan Israel bahwa mereka akan membayar mahal atas agresi tersebut.
Dalam pernyataan tegas yang dikutip dari kantor berita Anadolu, Sabtu (9/8/2025), Hamas menyebut langkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menguasai Kota Gaza sebagai bentuk kejahatan perang dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina.
“Israel akan membayar dengan harga yang mahal atas petualangan militernya di Gaza,” bunyi pernyataan Hamas.
Peringatan keras itu muncul setelah Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana Netanyahu untuk merebut Kota Gaza, jantung kekuasaan Hamas di Jalur Gaza bagian utara. Operasi ini mencakup evakuasi puluhan, bahkan ratusan ribu warga sipil Palestina, yang menurut Hamas adalah bagian dari upaya sistematis pengusiran massal.
Netanyahu Dianggap Tak Peduli Sandera
Hamas juga menyebut Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya sebagai “pemerintahan Nazi” yang tidak memedulikan nasib warga Israel sendiri, termasuk para sandera yang masih ditahan di Gaza.
“Keputusannya memperluas perang telah diperhitungkan untuk mengorbankan sandera,” kata Hamas, menyiratkan bahwa tindakan Israel justru memperkecil peluang pembebasan sandera karena semakin memperburuk situasi kemanusiaan.
Israel Siapkan Serangan Darat Skala Penuh
Jurnalis Barak Ravid dari Axios mengungkap, berdasarkan keterangan pejabat senior Israel, bahwa tujuan utama operasi ini adalah menghancurkan sisa-sisa kekuatan Hamas di Kota Gaza melalui pengepungan ketat dan serangan darat langsung.
Menurut rencana, Israel akan mengevakuasi warga sipil Palestina dari kota itu menuju kamp-kamp pusat dan wilayah lain di Jalur Gaza sebelum menyerang. Bantuan kemanusiaan disebut akan diberikan kepada warga di luar zona pertempuran.
Namun, Hamas menegaskan bahwa Kota Gaza bukan sekadar wilayah administratif, melainkan simbol perjuangan dan pusat perlawanan. Mencaplok kota itu sama saja dengan mengobarkan perang total.
Ancaman Pembalasan: Tidak Akan Mudah
Hamas memperingatkan bahwa setiap upaya pendudukan akan dihadang dengan perlawanan sengit. Menurut mereka, Israel keliru jika menganggap pendudukan Kota Gaza akan berlangsung cepat dan mudah.
“Tidak akan mudah bagi Israel untuk bisa merebut Kota Gaza. Mereka akan menghadapi perlawanan sengit,” ujar Hamas.
Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa Hamas telah menyiapkan strategi bertahan, termasuk kemungkinan perang gerilya dan serangan balasan di tengah pengepungan Israel.
Editor: Anton Suhartono