Ini Kekhawatiran Militer Israel Sekalipun Gaza Berhasil Dicaplok
TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel menilai rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk sepenuhnya mencaplok Jalur Gaza bukan hanya berisiko tinggi di medan tempur, tapi juga menyimpan masalah besar setelah perang berakhir.
Laporan Maariv menyebut para pejabat keamanan khawatir, sekalipun Israel berhasil merebut 20 persen wilayah Gaza yang masih di luar kendali, mereka akan menghadapi beban politik, hukum, dan logistik yang sangat berat.
Beban Mengelola 2,3 Juta Warga Gaza
Militer memperingatkan, kemenangan militer tidak otomatis berarti kemenangan strategis. Israel akan dipaksa membentuk pemerintahan militer sementara untuk mengatur 2,3 juta penduduk Gaza. Langkah ini memiliki konsekuensi besar di bawah hukum internasional, sekaligus menuntut sumber daya yang tidak sedikit.
Kekuatan Militer Bisa Terkuras
Menurut IDF, pendudukan penuh Gaza akan memaksa pemerintah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan dan mengalihkan unit-unit aktif ke wilayah tersebut. Hal ini berpotensi melemahkan kesiapan militer Israel di front lain, membuka peluang ancaman dari musuh eksternal.
Risiko Korban Tetap Tinggi
Selain itu, operasi skala besar berpotensi menelan korban signifikan di pihak tentara Israel. Perkiraan IDF menunjukkan puluhan prajurit bisa tewas dan ratusan lainnya terluka, meskipun Gaza berhasil direbut. Pasalnya, pejuang Gaza diyakini telah menanam banyak ranjau dan memasang jebakan di jalur strategis.