GAZA, iNews.id - Kelompok Hamas kekurangan dana usai bantuan dari Qatar tertunda. Sebanyak 50.000 pegawai publik di Gaza tidak menerima gaji bulan ini.
"Pemerintah mengalami kondisi krisis karena defisit. Hal itu menyebabkan penundaan gaji pegawai bulan ini," kata Wakil Menteri Hamas Awni Al-Basha kepada Aqsa Radio seperti dikutip Reuters, Senin (17/7/2023).
Jenazah WNI Korban Kekerasan di Kamboja Direpatriasi
Mayoritas warga yang tinggal di Gaza hidup dalam kemiskinan. Sebanyak 2,3 juta warga hidup mengandalkan bantuan dari negara asing. Hamas menguasai wilayah tersebut sejak 2007.
Meski demikan, Al- Basha berjanji pemerintah akan terus mengupayakan agar gaji bisa dibayar pekan ini.
Joe Biden Sebut Ekstremis Yahudi Biang Kerok Mandeknya Perdamaian Israel-Palestina
"Kami berupaya maksimal untuk bisa membayar gaji. Kami harap bisa terealisasi pekan ini," ujarnya.
Seperti diketahui, Qatar merupakan salah satu negara yang memberikan bantuan dana kepada rakyat Palestina.
Mengenal Brigade Jenin, Kelompok Perlawanan Palestina yang Ditakuti Israel
Ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) sudah diberikan untuk pembangunan. Setidaknya, Qatar menggelontorkan 30 juta dolar AS untuk gaji pegawai, listrik hingga fasilitas publik.
Namun, bantuan dana belum diberikan Qatar sejak Mei 2023. Belum jelas, apa alasan di balik penundaan tersebut.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku