Hamas: Kematian Pemimpin Hizbullah Nasrallah Makin Gelorakan Semangat Pejuang Lawan Israel
 
                 
                GAZA, iNews.id - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, mengungkapkan duka mendalam atas kematian pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam serangan udara Israel. Meteka mengatakan kematiannya hanya akan semakin memicu perlawanan terhadap Israel.
"Kejahatan dan pembunuhan oleh penjajah (Israel) hanya akan meningkatkan tekad dan desakan perlawanan di Palestina dan Lebanon untuk maju dengan segala kekuatan, keberanian, dan kebanggaan mereka mengikuti jejak para syuhada dan mengejar jalan perlawanan hingga kemenangan dan mengusir penjajah," ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan.
 
                                Kematian Nasrallah menandai pukulan berat bagi Hizbullah saat mereka berjuang keras menghadapi serangan Israel yang semakin meningkat. Peristiwa ini juga menjadi pukulan besar bagi Iran, mengingat peran besar yang telah dimainkannya dalam "Poros Perlawanan" regional yang didukung Teheran.
"Poros Perlawanan" merujuk pada kelompok-kelompok termasuk Hizbullah yang didukung oleh Iran dan telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak perang meletus antara sekutu mereka Hamas dan Israel pada 7 Oktober.
 
                                        "Kami menegaskan kembali solidaritas dan pendirian mutlak kami dengan saudara-saudara di Hizbullah dan Perlawanan Islam di Lebanon, yang mengambil bagian dalam pertempuran Banjir al-Aqsa untuk mempertahankan Masjid al-Aqsa, bersama rakyat kami dan perlawanan kami," kata Hamas menambahkan.
Jihad Islam, kelompok Palestina lain yang didukung Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa cepat atau lambat, pasukan perlawanan di Lebanon, Palestina, dan wilayah itu akan membuat Israel membayar harga kejahatannya. "Dan merasakan kekalahan atas apa yang telah dilakukan oleh tangan-tangannya yang berdosa," kata kalompok itu.
 
                                        Gaza memiliki penduduk 2,3 juta jiwa, yang sebagian besar telah mengungsi di dalam wilayah itu akibat perang. Sejak 7 Oktober lalu, konflik itu telah menewaskan 41.500 warga Gaza, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.