Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Duh! Air, Tanah dan Udara di Gaza Diduga Terkontaminasi Zat Berbahaya akibat Ulah Israel 
Advertisement . Scroll to see content

Hamas Masih Sanggup Beri Gaji PNS Gaza meski Wilayahnya Hancur Lebur

Selasa, 07 Oktober 2025 - 08:10:00 WIB
Hamas Masih Sanggup Beri Gaji PNS Gaza meski Wilayahnya Hancur Lebur
Hamas ternyata masih sanggup membayar gaji para PNS di Jalur Gaza meski wilayah itu hancur lebur akibat serangan Israel (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Hamas ternyata masih sanggup membayar gaji para pegawai negeri sipil (PNS) di Jalur Gaza meski wilayah itu hancur lebur akibat serangan Israel. Hal itu diutarakan seorang PNS Kementerian Pekerjaan Umum, Karim (bukan nama sebenarnya).

Hamas memegang kendali pemerintahan di Jalur Gaza sejak 2007, terpisah dengan Pemerintah Otoritas Palestina yang berkuasa di Tepi Barat.

Menurut Karim, dalam wawancara dengan AFP belum lama ini, dia menerima gaji terakhir kali pada Juli. Dalam kondisi perang seperti ini, kata dia, pemberian gaji menjadi tertunda dan tak sebesar dalam kondisi normal. Meski demikian, dia bersyukur dan berterima kasih masih mendapat gaji. 

Karim menjelaskan, cara memberikan gajinya pun tak biasa. Hamas sangat merahasiakan petugasnya dan untuk melindungi Karim serta PNS lain dari pelacakan Israel.

Saat menerima gaji pada Juli, dia mendapat pesan singkat di ponsel dari seseorang yang mengajaknya minum kopi. Orang yang menghubunginya menentukan tempat dan lokasi pertemuan.

Dia lalu memberikan diri pergi ke lokasi yang ditentukan pada waktunya dan mengungkapkan rasa lega ketika mengetahui bahwa orang yang mennggunya dia kenal baik sebagai pegawai pemerintahan Hamas.

"Dia memberi saya 1.000 shekel (sekitar Rp4,9 juta)," kata pria 39 tahun itu, seraya menambahkan itu hanya sebagian dari gajinya totanya sebelum perang sebesar 2.900 shekel.

Bukan hanya Karim, para PNS lain, juga masih menerima gaji meski tertunda dan jumlahnya tak sebesar pada kondisi normal.

Metode pemberian gajinya pun mirip-mirip seperti dialami Karim.

Alaa (nama samaran), seorang guru sekolah negeri di Kota Gaza, terakhir kali menerima gaji pada Juni. Ibu lima anak itu menerima SMS yang memintanya pergi sebuan penampungan pengungsi di Gaza utara.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut