Hamas: Perundingan dengan Israel Masih Buntu, Belum Ada Kemajuan
Di Yerusalem pada akhir pekan, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menggambarkan perundingan di Kairo sebagai perjanjian yang paling dekat bagi kedua belah pihak untuk meraih kesepakatan untuk kedua kalinya. Sebelumnya, kedua pihak pernah mencapai gencatan senjata sementara pada November lalu, ketika Hamas membebaskan puluhan tawanan Israel.
Hamas menangkap 253 orang dalam serangan besar-besaran lintas batas ke Israel Selatan pada 7 Oktober lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 129 sandera masih ditawan kelompok pejuang Palestina itu. Para perunding telah menyatakan, sebanyak 40 orang akan dibebaskan pada tahap pertama jika Hamas dan Israel menyepakati perundingan yang diselenggarakan Mesir.
Dua sumber keamanan Mesir dan media setempat, al-Qahera News mengatakan, ada kemajuan telah dicapai dalam perundingan di Kairo. Sumber-sumber keamanan mengatakan, kedua belah pihak telah membuat konsesi yang dapat membantu membuka jalan bagi kesepakatan gencatan senjata.
Kesepakatan tersebut berkaitan dengan pembebasan tawanan dan tuntutan Hamas agar warga Palestina yang mengungsi ke Gaza Selatan bisa kembali ke Gaza Utara. Para mediator menyarankan kepulangan tersebut dapat dipantau oleh pasukan Arab jika nanti semua tentara Israel ditarik kembali.
Menurut sumber Mesir, delegasi dari para pihak berkonflik telah meninggalkan Kairo dan konsultasi mereka dengan para pemimpin masing-masing diperkirakan akan dilanjutkan dalam waktu 48 jam.