GAZA, iNews.id - Faksi perlawanan Palestina Hamas menyerahkan visi menyeluruh tentang perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, kepada negara-negara mediator. Di antara proposal baru Hamas itu adalah penghentian perang secara permanen dan akses terhadap masuknya bantuan kemanusiaan.
“Hari ini, gerakan menyampaikan kepada saudara-saudara mediator visi komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip dan landasan yang dianggap perlu untuk mencapai kesepakatan,” bunyi pernyataan Hamas yang disampaikan melalui Telegram, Kamis (14/3/2024).
Terungkap, Pasukan Khusus AS Incar Habisi Presiden Venezuela Maduro dengan 3 Cara
Kesepakatan gencatan senjata, kata Hamas, harus mencakup dihentikannya permusuhan Israel di Jalur Gaza, penyediaan bantuan kemanusiaan ke kantong tersebut, kembalinya para pengungsi ke tempat tinggal mereka, serta penarikan semua pasukan Israel dari Gaza.
Kesepakatan itu juga harus mengatur tentang pertukaran tahanan kedua pihak.
69 Perwira Israel Tewas sejak Perang Melawan Hamas 7 Oktober
Mengomentari seruan Hamas, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai proposal terbaru yang diajukan Hamas kepada negara-negara mediator itu masih didasarkan pada tuntutan yang tidak realistis.
Namun kantor perdana menteri akan menyerahkan proposal Hamas itu kepada kabinet perang dan kabinet pertahanan untuk dibahas pada Jumat (15/3/2024).
Hamas Akan Terus Bernegosiasi demi Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Sebelumnya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar Majed Mohammed Al Ansari mengatakan, negara-negara mediator akan melipatgandakan upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza selama Ramadhan. Meski demikian dia mengakui kondisi di lapangan sangat kompleks, kedua pihak tidak menunjukkan keinginan untuk berkompromi.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku