Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Suriah Tegaskan Tak Akan Berdamai dengan Israel meski Teken Kerja Sama Keamanan
Advertisement . Scroll to see content

Hamas Tolak Ikut Serta Pembicaraan Gencatan Senjata dengan Israel, kecuali...

Kamis, 15 Agustus 2024 - 08:09:00 WIB
Hamas Tolak Ikut Serta Pembicaraan Gencatan Senjata dengan Israel, kecuali...
Hamas menegaskan tak akan ikut dalam perundingan gencatan senjata pekan ini yang digelar di Qatar atau Mesir (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Hamas menegaskan tak akan ikut dalam perundingan gencatan senjata pekan ini yang digelar di Qatar atau Mesir. Kelompok perlawanan Palestina itu memberikan syarat lebih tegas kepada negara-negara mediator untuk keikutsertaannya dalam perundingan.

Sikap keras Hamas ini dipandang sebagai buntut atas pembunuhan pemimpin mereka Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, pada 31 Juli lalu. Selain itu, pengganti Almarhum Haniyeh, Yahya Sinwar, dikenal sebagai penganut garis keras perjuangan yang tak mudah bernegosiasi dengan Israel begitu saja.

Seorang pejabat Hamas Suhail Hindi mengatakan, kelompoknya akan bergabung dalam perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan jika mendapat komitmen yang jelas dari Israel terkait proposal yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Mei lalu. 

Biden mengusulkan gencatan senjata tiga tahap yang berujung pada mengakhiri perang secara permanen serta rekonstruksi di Jalur Gaza.

“Gerakan (Hamas) tidak akan ikut serta dalam perundingan mendatang yang akan dilanjutkan pada hari Kamis, baik berlangsung di Doha maupun Kairo,” kata Suhail, dikutip dari Anadolu, Kamis (15/8/2024).

Dia menambahkan, Hamas telah meminta komitmen yang tegas dari Israel terkait apa yang disepakati pada 2 Juli, merujuk pada proposal yang didukung Biden.

“Jika ini terjadi, Hamas siap untuk terlibat dalam mekanisme pelaksanaan kesepakatan,” tuturnya.

Hamas pada Minggu lalu mendesak negara-negara mediator gencatan senjata, yakni Qatar, Mesir, dan AS, membeberkan rencana pembicaraan gencatan senjata terbaru.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu kemaarin memutuskan untuk mengirim tim negosiasi ke Qatar untuk menghadiri pertemuan.

Pembicaraan tidak langsung sebelumnya gagal menyetujui gencatan senjata permanen dan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina karena ditolak Netanyahu.

Hamas Kritik AS

Anggota Biro Politik Hamas Osama Hamdan menegaskan, Amerika Serikat bukan lagi negosiator andal yang bisa mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia ragu pemerintahan Biden bisa menekan kabinet perang Netanyahu untuk menandatangani kesepakatan.

Dia juga melihat Israel tidak memiliki iktikad baik dalam negosiasi gencatan senjata.

"Kami sudah memberi tahu para mediator, setiap pertemuan harus didasarkan pada pembicaraan tentang mekanisme implementasi dan penetapan tenggat waktu ketimbang menegosiasikan sesuatu yang baru," kata Hamden, kepada Associated Press. 

"Jika tidak, Hamas tidak punya alasan untuk ikut serta," ujarnya, menegaskan.

Perwakilan Hamas di Lebanon Ahmed Abdel Hadi juga menegaskan kelompoknya tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi gencatan senjata yang dijadwalkan pada Kamis ini.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut