Hanegbi: Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS Berpotensi Memicu Perang Israel-Iran
TEL AVIV, iNews.id - Menteri Pemukiman Israel, Tzachi Hanegbi, khawatir kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 berpotensi memicu perang antara Iran dengan Israel. Biden diyakini akan membawa AS kembali ke perjanjian nuklir Iran.
Berbicara kepada media Jerusalem Post, Jumat (6/11/2020), Hanegbi mengatakan sikap Biden pada perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015 membahayakan Israel di kawasan Timur Tengah.
Henegbi, juga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menganggap JCPOA adalah sebuah kesalahan. Oleh karena itu, dia sangat tidak berharap Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Biden sudah lama mengataan secara terbuka bahwa dia akan kembali ke perjanjian nuklir. Saya melihat itu sebagai sesuatu yang akan mengarah pada konfrontasi antara Israel dan Iran," ujarnya.
"Jika Biden tetap dengan kebijaan itu, pada akhirnya akan ada konfrontasi dengan kekerasan antara Israel dan Iran," lanjutnya.
Berbeda dengan Hanegbi, Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (Parlemen Israel), Zvi Hauser menggambarkan Biden sebagai teman sejati Israel.
"Saya berasumsi bahwa jika kesepakatan nuklir Iran diperbarui, itu akan lebih baik dari yang sebelumnya," ucapnya.
"Ada kesepakatan luas bahwa mereka memiliki lubang yang signifikan dalam hal kepentingan luas," lanjutnya.
Trump bawa AS keluar dari kesepakatan nuklir
Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump memutusan keluar dari JCPOA pada 2018, tiga tahun setelah kesepakatan yang ditandatangani antara Iran dan anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk AS dan beberapa anggota Uni Eropa.
Kesepakatan itu mengharuskan Iran untuk mengekang program nuklirnya dan harus menurunkan cadangan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional, termasuk embargo senjata lima tahun setelah kesepakatan itu diadopsi.
Biden semakin dekat menangi Pilpres AS 2020
Sementara itu, Biden di ambang kemenangan Pilpres AS 2020, dalam perolehan suara sementara Biden unggul 264 suara elektoral sementara Trump memperoleh 224 suara elektoral. Politius Partai Demokrat itu hanya butuh enam suara elektoral untuk memenangkan Pilpres AS 2020.
Editor: Arif Budiwinarto