Hanya Sepertiga Pasien Covid-19 di Korea yang Membaik setelah Pakai Remdesivir
SEOUL, iNews.id – Satu dari tiga pasien Covid-19 yang parah di Korea Selatan menunjukkan perkembangan baik pada kondisi mereka setelah diberikan obat antivirus remdesivir buatan perusahaan AS, Gilead Sciences. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan apakah kesembuhan mereka memang berkat remdesivir atau karena faktor lain.
Remdesivir untuk sementara ini dianggap sebagai primadona dalam pertempuran global melawan Covid-19, setelah obat yang diberikan secara intravena itu membantu mempersingkat waktu penyembuhan di rumah sakit dalam uji klinis AS. Sejumlah negara seperti Korsel dan Jepang pun menambahkan remdesivir ke daftar pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.
Sampai hari ini, belum ada vaksin yang disetujui untuk mengobati Covid-19. Akan tetapi, dalam informasi terkini mengenai remdesivir, Gilead pada Jumat (10/7/2020) lalu menyatakan, sebuah analisis membuktikan bahwa remdesivir membantu mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 parah. Walaupun begitu, perusahaan farmasi itu memperingatkan bahwa uji klinis yang ketat diperlukan guna memastikan keampuhan obat tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) pada Sabtu (11/7/2020) melaporkan hasil pengamatan terhadap kelompok pertama dari 27 pasien yang diberikan remdesivir di sejumlah rumah sakit.
“Sembilan pasien menunjukkan perkembangan pada kondisi mereka, 15 pasien kondisinya tidak berubah, dan tiga pasien lainnya memburuk,” kata Direktur KCDC Kwon Jun-wook saat konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/7/2020).
Hasil tersebut belum dibandingkan dengan kelompok kontrol (kelompok yang tidak diberikan remdesivir). Di samping itu, analisis lainnya diperlukan untuk menyimpulkan khasiat remdesivir, kata Kwon.
Korea Selatan saat ini masih berjuang melawan wabah kecil Covid-19. Ada 62 kasus baru yang dikonfirmasi pada Minggu (12/7/2020) lalu yang membuat total kejadian infeksi virus corona di negeri ginseng menjadi 13.479 kasus. Dari total itu, sebanyak 289 di antaranya adalah kasus yang berujung pada kematian.
Editor: Ahmad Islamy Jamil