WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat akan melepaskan lagi sebanyak 45 juta barel dari Cadangan Minyak Strategis AS (SPR). Langkah itu sebagai upaya pemerintah setempat untuk menekan harga energi yang melambung tinggi di negeri Paman Sam.
Pemerintahan Presiden Joe Biden berencana menjual total 180 juta barel untuk mengatasi kelangkaan pasokan yang menyebabkan rekor harga bahan bakar yang tinggi di AS.
Modus Pengantin Pesanan Targetkan Wanita Indonesia, KJRI Guangzhou Pulangkan WNI Korban
“Departemen Energi AS hari ini mengumumkan Pemberitahuan Penjualan keempat 45 juta barel minyak mentah dari Strategic Petroleum Reserve (SPR),” ungkap Departemen Energi AS dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/6/2022).
“Barel-barel ini akan dilepaskan antara 15 Juni dan 31 Juli 2022,” kata pernyataan itu lagi.
Kemlu: Uni Eropa Menghancurkan Diri Sendiri lewat Embargo Minyak Rusia
Departemen Energi AS juga mengumumkan, mereka telah menyepakati kontrak untuk penjualan minyak mentah yang dilepaskan dari SPR pada penarikan sebelumnya pada 24 Mei. Kala itu, ada 17 perusahaan energi yang menanggapi pemberitahuan tersebut.
Setelah melalui proses tender, kontrak akhirnya diberikan kepada sembilan perusahaan. Kesembilan perusahaan itu adalah Atlantic Trading & Marketing Inc, Chevron USA, Equinor Marketing & Trading, ExxonMobil Oil Corporation, Marathon Petroleum Supply and Trading LLC, Motiva Enterprises LLC, Phillips 66 Company, Shell Trading, dan Valero Marketing and Supply Company.
Menteri Energi Brasil Dicopot Gara-gara Harga BBM Naik
Adapun pengiriman pertama untuk minyak mentah dari Pemberitahuan Penjualan keempat untuk minyak mentah dari SPR dijadwalkan mulai berlangsung pada 16 Agustus hingga 30 September. Departemen Energi AS akan memberikan kontrak kepada perusahaan dengan penawaran terbaik selambat-lambatnya pada 8 Juli.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku