Hasil Uji Coba Vaksin Virus Corona di China Memuaskan
Dalam penelitian yang diterbitkan bioRxiv pada 15 Mei, para peneliti menyuntikkan dosis tunggal kandidat vaksin, diberi nama ShaCoVacc, pada tikus dan dalam 2 pekan terjadi peningkatan antibodi yang signifikan.
Penelitian lain mengungkap, diperlukan dua atau tiga dosis vaksin tidak aktif untuk mendapatkan respons.
“Hasil ini mendukung pengembangan ShaCoVacc lebih lanjutsebagai kandidat vaksin Covid-19,” kata para peneliti, dikutip dari SCMP, Kamis (21/5/2020).
Laboratorium di seluruh dunia berlomba-lomba berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin virus corona yang hingga kini telah merenggut sekitar 330.000 nyawa di seluruh dunia.
Epidemiolog WHO Maria van Kerkhove mengatakan badan PBB itu telah memetakan lebih dari 120 kandidat vaksin, beberapa di antaranya dalam pengujian klinis.
Pekan lalu perusahaan farmasi AS Moderna melaporkan hasil uji coba tahap awal vaksin mRNA yang menjanjikan. Vaksin itu dikembangkan bekerja sama dengan Institut Nasional untuk Penyakit Menular dan Alergi.
Editor: Anton Suhartono