Heboh Dokter Ini Ikuti Sidang Pengadilan lewat Zoom Sambil Operasi Pasien
LOS ANGELES, iNews.id - Aksi seorang dokter mengikuti sidang pengadilan di California, Amerika Serikat, melalui Zoom sambil mengoperasi pasien membuat heboh.
Dewan Medis California sedang menyelidiki masalah yang menjadi viral di media sosial ini.
Dokter ahli bedah plastik, Scott Green, mengikuti sidang pada Kamis (25/2/2021), sambil mengoperasi pasien yang terbaring di meja bedah. Dia tampak mengenakan pakaian medis lengkap serta berada di ruang operasi.
"Halo, Bapak Green. Hai, apakah Anda bisa mengikuti sidang? Sepertinya Anda sedang berada di ruang operasi sekarang," kata seorang juru tulis pengadilan, kepada Green, seperti dilaporkan The New York Times.
"Ini saya. Iya, saya sekarang sedang di ruang operasi. Saya bisa mengikuti sidang. Silakan dilanjutkan," kata Green, menjawab.
Juru tulis lalu memberi tahu Green bahwa sidang tersebut akan disiarkan langsung di channel YouTube.
Setelah Green diambil sumpah, kamera di ruang operasi bergerak dan menunjukkan seorang pasien di atas meja operasi.
Sejurus kemudian, komisioner Pengadilan Tinggi Sacramento Gary Link berkata.
"Apa saya tidak salah, saya melihat seorang terdakwa di ruang operasi sedang terlibat menangani pasien. Apa itu benar, Bapak Green, atau haruskah saya menyapa Dokter Green?" ujar Link, yang diamini Green.
Link melanjutkan, dia tidak nyaman mengikuti sidang dalam kondisi terdakwa sedang mengoperasi pasien.
Green lalu menjelaskan ada ahli bedah lain di ruangan yang mendampinginya melakukan operasi, namun Link tetap tidak menyetujui.
"Saya rasa tidak. Saya rasa ini tidak pantas," katanya, seraya menambahkan akan menjadwal ulang uji coba sidang di waktu lain yakni pada 4 Maret.
Tidak disebutkan apa kasus yang dihadapi Green dalam sidang itu. Green, juga belum menaggapi permintaan berkomentar.
Juru Bicara Dewan Medis California Mr Carlos Villatoro mengatakan, lembaganya mengetahui sidang tersebut dan akan menyelidikinya.
"Berharap kepada para dokter untuk mengikuti standar prosedur saat mengangani pasien," kata Villatoro.
Editor: Anton Suhartono