Heboh Dokumen Pandora Papers Ungkap Harta Para Pejabat Negara, Singgung Presiden Putin
WASHINGTON, iNews.id - Dokumen keuangan rahasia para pemimpin dunia bocor dan dilaporkan surat kabar di beberapa negara, Minggu (3/10/2021). Isi dokumen bernama Pandora Papers itu menyebutkan sebagian harta kekayaan pemimpin dunia di antaranya Raja Abdullah dari Yordania, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pengungkapan lebih dari 11,9 juta data dengan total sekitar 2,94 terabyte ini terjadi 5 tahun setelah bocornya dokumen yang menghebohkan dunia, Panama Papers. Dokumen Panama Papers mengungkap uang yang disembunyikan para pejabat, pengusaha, serta tokoh lain di seluruh dunia yang tidak bisa dideteksi penegak hukum, memicu kasus dugaan pencucian uang.
Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), jaringan wartawan dan organisasi media yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, mengungkap file-file tersebut dikaitkan dengan sekitar 35 pemimpin negara, masih menjabat maupun tidak, serta lebih dari 330 politisi, pejabat publik, dan pengusaha di 91 negara dan wilayah.
Tidak disebutkan bagaimana file tersebut diperoleh.
Disebutkan, Raja Abdullah diduga menggunakan rekeningnya di luar negeri untuk menghabiskan lebih dari 100 juta dolar AS membeli beberapa rumah mewah di Inggris dan AS. Terkait laporan ini, DLA Piper, kantor hukum berbasis di London, Inggris, yang mewakili Raja Abdullah, membantah dokumen tersebut.
"Dia tidak pernah menyalahgunakan uang publik atau menggunakan apa pun hasil bantuan yang dimaksudkan untuk kepentingan umum," bunyi pernyataan DLA Piper, dikutip dari Reuters, Senin (4/10/2021).
Surat kabar The Washington Post yang juga bagian dari konsorsium ICIJ, melaporkan, Svetlana Krivonogikh, seorang perempuan Rusia, menjadi pemilik sah apartemen Monaco melalui perusahaan di Karibia, Tortola, pada April 2003. Disebutkan Washington Post, mengutip media investigasi Rusia Proekt, Krivonogikh yang saat itu tengah mengandung, menjalin hubungan rahasia dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sejauh ini belum ada komentar dari Krivonogikh, putrinya yang sekarang berusia 18 tahun, maupun Istana Kremlin, mengenai laporan Washington Post.
Disebutkan pula dalam dokumen, Perdana Menteri Ceko Babis terkait dengan perkebunan rahasia senilai 22 juta dolar AS di sebuah desa di puncak bukit Cannes, Prancis.
Berbicara dalam debat di televisi pada Minggu, terkait pemilihan umum parlemen yang akan digelar pekan ini, Babis membantah laporan tersebut.
"Uang yang keluar dari bank Ceko dikenakan pajak, itu uang saya, dan dikembalikan ke bank Ceko," kata Babis.
Dokumen tersebut juga menyebut pengusaha India Anil Ambani dan perwakilannya memiliki setidaknya 18 perusahaan lepas pantai di Jersey, Kepulauan Virgin Inggris dan Siprus. Kabar ini dilaporkan Indian Express, surat kabar India bagian dari konsorsium ICIJ.
Didirikan antara 2007 dan 2010, tujuh dari perusahaan tersebut meminjam dan menginvestasikan dana setidaknya 1,3 miliar dolar AS.
Pada 2020, menyusul perselisihan dengan tiga bank yang dikendalikan pemerintah China, Ambani mengatakan kepada pengadilan London bahwa kekayaan bersihnya adalah nol.
Seorang pengacara yang mewakili Ambani mengatakan kepada India Express, kliennya merupakan wajib pajak yang taat.
“Klien kami merupakan wajib pajak India dan telah menyampaikan beberapa pengungkapan kepada otoritas India sebagaimana diwajibkan sesuai hukum. Semua hal yang diperlukan menjadi pertimbangan saat membuat pengungkapan di depan pengadilan London," kata pengacara, yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Sementara itu Ambani juga belum memberikan tanggapan soal laporan Indian Express.
Editor: Anton Suhartono