Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Netanyahu Masuki Wilayah Suriah Kunjungi Tentara Israel, Ini Kecaman Keras Damaskus
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Gundukan Berkilau di Sungai Eufrat Suriah Dikaitkan dengan Kiamat, Ini Penjelasan Ulama

Senin, 11 Agustus 2025 - 11:00:00 WIB
Heboh Gundukan Berkilau di Sungai Eufrat Suriah Dikaitkan dengan Kiamat, Ini Penjelasan Ulama
Kemunculan gundukan tanah berkilau di Sungai Eufrat, Suriah, dikaitkan dengan tanda-tanda hari kiamat (Foto: Shafaq News)
Advertisement . Scroll to see content

DAMASKUS, iNews.id - Kemunculan gundukan tanah berkilau dari dasar Sungai Eufrat, Suriah, menyita perhatian publik. Fenomena itu terjadi setelah permukaan air sungai menyusut drastis sejak akhir Juli lalu.

Ratusan warga Raqqa dan sekitarnya berbondong-bondong berburu emas di lokasi tersebut, sebagian percaya bahwa inilah yang dimaksud dalam hadis Nabi Muhammad SAW sebagai tanda-tanda kiamat.

Dengan membawa sekop, saringan, dan alat sederhana, para penambang dadakan menggali tanah sepanjang hari. Banyak di antara mereka mendirikan tenda darurat di tepi sungai agar bisa terus mencari harta karun yang diyakini tersembunyi di bawah tanah.

Ulama: Hadis Sahih, tapi Perlu Pemahaman Mendalam

Menanggapi fenomena ini, ulama Suriah Asaad Al Hamdani menegaskan hadis tentang "gunung emas" di Sungai Eufrat memang sahih, namun harus ditafsirkan secara cermat.

“Hadisnya sahih, tapi tidak semua peristiwa yang tampak sesuai secara lahiriah bisa serta-merta dianggap sebagai realisasi dari nubuwwah. Diperlukan kehati-hatian dan pendekatan ilmiah,” kata Al Hamdani, kepada Shafaq News.

Dia memperingatkan menafsirkan hadis secara harfiah tanpa konteks yang tepat bisa menimbulkan kepanikan atau ekspektasi keliru di masyarakat.

Pakar Geologi: Belum Tentu Emas

Sementara itu, pakar geologi Suriah Khaled Al Shammari menegaskan penampakan tanah berkilau tersebut belum tentu emas. Menurut dia, Sungai Eufrat memang mengalir melewati kawasan kaya mineral, namun tidak semua yang berkilau adalah logam mulia.

“Hanya analisis geologi yang bisa memastikan. Penampakan berkilau bisa berasal dari mineral lain seperti pirit atau mika yang sering disangka emas,” ujarnya.

Maraknya aktivitas penambangan dilakukan secara bebas tanpa pengawasan pemerintah. Tidak ada prosedur keselamatan, pengendalian lingkungan, ataupun regulasi resmi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kecelakaan, longsor, serta konflik antarpenambang.

Di sisi lain, aktivitas ini juga menggairahkan ekonomi lokal. Harga alat tambang melonjak, permintaan logistik meningkat, dan pedagang musiman mulai bermunculan di sekitar lokasi.

Air Menyusut, Isu Lama Kembali Mengemuka

Fenomena ini tak lepas dari penyusutan debit air Sungai Eufrat yang makin parah dalam beberapa tahun terakhir. Selain kekeringan ekstrem, pembangunan bendungan oleh Turki di bagian hulu juga memperparah krisis air yang kini menjadi isu geopolitik regional antara Suriah, Irak, dan Turki.

Sungai Eufrat, yang sejak ribuan tahun lalu menjadi nadi peradaban Mesopotamia, kini di ambang krisis. Dan ironisnya, justru saat air menyusut, muncul "harapan emas" yang membuat sebagian warga teringat akan nubuat akhir zaman.

Bagi sebagian warga Raqqa, gundukan berkilau itu bukan sekadar mineral, melainkan harapan di tengah keterpurukan. Di tengah bayang-bayang konflik dan ekonomi yang sulit, banyak yang melihatnya sebagai isyarat ilahi, atau setidaknya peluang untuk hidup lebih baik.

Namun di tengah gelombang spiritualitas dan harapan itu, para ulama dan ilmuwan mengajak masyarakat untuk tetap tenang, bijak menafsirkan tanda-tanda, dan tidak meninggalkan nalar dalam menghadapi kenyataan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut