Heboh Menteri Inggris Mendaki Everest Hanya 5 Hari padahal Normalnya 2 Bulan, ternyata...
KATHMANDU, iNews.id - Otoritas Nepal menyelidiki sekelompok pendaki dari Inggris yang mencapai puncak Gunung Everest dengan cepat hingga kembali ke basecamp. Mereka diduga menggunakan gas xenon yang sangat dibatasi untuk pendakian.
Kelompok pendaki Inggris itu terdiri atas mantan perwira militer dan seorang menteri. Mereka mendaki Gunung Everest dengan catatan waktu jauh di bawah rata-rata pendaki lainnya.
Kepala otoritas pariwisata Nepal Narayan Prasad Regmi mengatakan, penggunaan doping gas xenon harus melalui otoritas terkait, tidak boleh sembarangan.
"Kami sedang menyelidiki agen perjalanan dan pendaki yang menggunakan gas xenon untuk mendaki Everest. Kami akan memanggil mereka, termasuk menteri Inggris, dan mengambil tindakan yang sesuai dengan hukum," kata Regmi, kepada surat kabar Inggris, The Telegraph, dikutip Jumat (23/5/2025).
Dia menambahkan, pemerintah Nepal tidak mengetahui kelompok tersebut menggunakan xenon. Semua pendaki dan penyelenggara ekspedisi harus memberi tahu pemerintah mengenai semua peralatan dan zat yang mereka gunakan.
Menteri Urusan Veteran Inggris Alistair Carns bersama sekelompok mantan tentara mengibarkan bendera negara di puncak Gunung Everest pada Rabu (21/5/2025). Dengan metode aklimatisasi tradisional, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut. Namun Carns dan timnya menggunakan gas xenon untuk memudahkan aklimatisasi sehingga bisa mencapai puncak dalam waktu hanya 5 hari.
Carns mengaku bangga bisa memecahkan rekor pendakian tercepat ke Gunung Everest tanpa melakukan aklimatisasi sebelumnya.
Kelompok tersebut membantah membawa gas xenon ke Nepal namun sempat menggunakannya di Jerman 2 pekan sebelum pendakian untuk mengatasi penyakit ketinggian.
Editor: Anton Suhartono