Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Politisi Partai Demokrat Ingatkan Trump, Uji Coba Nuklir Bahayakan AS dan Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Pusaran Api Mirip Tornado saat Kebakaran Los Angeles, Fenomena Apa?

Senin, 13 Januari 2025 - 15:00:00 WIB
Heboh Pusaran Api Mirip Tornado saat Kebakaran Los Angeles, Fenomena Apa?
Publik dihebohkan dengan kemunculan fenomena mirip tornado api dalam kebakaran Los Angeles (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

LOS ANGELES, iNews.id - Publik dihebohkan kemunculan tornado api dalam kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat. Pemandangan menakjubkan sekaligus mengerikan itu berlangsung pada Jumat malam pekan lalu.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pusaran api berputar di antara kobaran dalam kebakaran lahan Pacific Palisades. Kobaran api yang tipis namun tinggi juga dikelilingi oleh asap yang berputar-putar di lereng bukit. 

Para ilmuwan masih meneliti apakah itu tornado api yang langka atau hanya peristiwa lebih umum yang dikenal sebagai pusaran api. 

Daniel Swain, ilmuwan iklim dari Universitas California Los Angeles (UCLA) menjelaskan, fenomena itu tampaknya hanya pusaran api biasa, lebih mirip dengan pusaran debu daripada tornado. Dia menegaskan fenomena itu tidak terlalu parah. 

“Pusaran ini berputar sebentar di sepanjang bagian depan api yang menyala dengan intensitas yang cukup, sering kali saat api membakar semak belukar yang sangat lebat dan/atau bergerak ke atas lereng,” kata Swain, seperti dikutip dari USA Today, Senin (13/1/2025).

Pusaran api terbentuk saat angin bertemu dengan aliran udara panas. Saat udara baru bergerak masuk, dia menciptakan gerakan berputar. 

Menurut Swain, pusaran api umum terjadi selama kebakaran lahan yang besar. Pusaran api seperti itu juga tidak berbahaya daripada tornado api besar yang biasanya meninggalkan jejak kehancuran di rute yang dilintasi.

Tornado api terjadi saat angin kencang berpadu dengan kondisi di atmosfer menghasilkan awan asap yang mencapai ketinggian 20.000 hingga 40.000 kaki. 

Awan tersebut membentuk pusaran gas panas menyala dan bisa menciptakan angin yang bertiup kencang lebih dari 160 km per jam.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut