Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin: Bola Ada di Tangan Eropa dan Ukraina
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Putra Pemimpin Chechnya Berusia 15 Tahun Pukul Warga Rusia Pembakar Alquran

Selasa, 26 September 2023 - 20:38:00 WIB
Heboh Putra Pemimpin Chechnya Berusia 15 Tahun Pukul Warga Rusia Pembakar Alquran
Putra pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov berusia 15 tahun memukul warga Rusia yang membakar kitab suci Alquran (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Putra pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov berusia 15 tahun memukul seorang warga Rusia yang ditahan karena membakar kitab suci Alquran. Video saat remaja bernama Adam itu memukul Nikita Zhuravel menjadi viral setelah diunggah ke internet.

Kadyrov mengungkapkan rasa bangga kepada putranya yang berani bersikap tegas kepada Zhuravel.

“Tanpa berlebihan, saya bangga dengan perbuatan Adam,” kata Kadyrov, dalam video, seperti dilaporkan kembali Reuters, Selasa (26/9/2023). 

Dia mengungkapkan rasa bangga bahwa putranya telah dewasa untuk menjaga kehormatan, martabat, serta menjadi pembela Islam dari penistaan orang lain.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov enggan mengomentari video viral tersebut saat ditanya wartawan.

"Saya tidak mau (berkomentar)," kata Peskov.

Chechnya merupakan wilayah Muslim yang terlibat dua kali perang untuk memisahkan diri dengan Rusia sejak Uni Soviet pecah pada 1991. 

Kadyrov merupakan putra seorang pemberontak yang kemudian berbalik arah menjadi pendukung Rusia. Bahkan pria yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu mengirim pasukannya ke Ukraina untuk berperang bersama Rusia.

Komite Investigasi Rusia menyatakan pada Mei lalu, Zhuravel ditangkap karena membakar Alquran di Kota Volgograd. Dia mengakui perbuatan itu dengan imbalan mendapat bayaran dari intelijen Ukraina.

Meskipun aksi pembakaran Alquran itu tak terjadi di wilayah Chechnya, Komite Investigasi menyerahkan Zhuravel ke pihak berwenang di sana atas pemintaan warganya. 

Pemukulan tersebut pertama kali dilaporkan pada Agustus, terungkap setelah Zhuravel mengadu kepada ombudsman hak asasi manusia Rusia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut