Heboh Tulisan 5.000 Pasukan untuk Kolombia, AS Siap Perangi Venezuela?
WASHINGTON, iNews.id - Penasihat Keamanan Amerika Serikat (AS) John Bolton mungkin tak menduga, kertas kuning yang dibawanya, berisi tulisan '5.000 pasukan untuk Kolombia' terabadikan oleh kamera fotografer jurnalis di Gedung Putih.
Saat itu Bolton memberikan keterangan pers di Gedung Putih menenai krisis politik di Venezuela. AS mengakui kepemimpinan tokoh oposisi yang juga ketua parlemen Majelis Nasional Juan Guaido. Pekan lalu, Guaido secara sepihak memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela.
(Kertas kuning yang dipegang John Bolton saat jumpa pers di Gedung Putih/Foto:AP)
Kolombia merupakan negara Amerika Selatan tetangga Venezuela yang memiliki hubungan dekat dengan AS.
Saat jumpa pers, Bolton tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer di Venezuela.
"Presiden telah menjelaskan tentang masalah ini bahwa semua opsi menjadi pertimbangan," ujar Bolton, dikutip dari AFP, Selasa (29/1/2019).
Pada Senin kemarin, Pemerintah AS mendesak militer Venezuela untuk menyerahkan kekuatannnya kepada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Guaido. Militer Venezuela menegaskan komitmennya untuk tetap setia terhadap Presiden Nicolas Maduro.
"Hari ini kami menyerukan kepada pasukan militer dan keamanan Venezuela untuk menyerahkan kekuasaan dengan damai, demokratis, dan konstitusional," kata Bolton.
Namun dia menyadari Venezuela tak akan merespons tuntutan itu.
"Sampai batas tertentu, (permintaan) ini sudah berlaku. Kami melihat pejabat dan personel militer Venezuela mengacuhkan seruan ini," ujarnya.
AS juga meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Maduro, di antaranya dengan menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan minyak negara itu, PDVSA.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, sanksi baru itu bisa mencegah Maduro untuk menjual lebih banyak sumber daya alam, sampai pemerintahan Venezuela diserahkan kepada Guaido atau pemerintahan baru yang dipilih secara demokratis.
"Tujuan sanksi adalah untuk mengubah perilaku. Jadi, ketika ada pengakuan bahwa perusahaan tersebut adalah milik penguasa yang sah, pemimpin yang sah, maka uang itu akan tersedia untuk Guaido," ujarnya.
Sementara itu seorang sumber pejabat AS menepis adanya rencana pengiriman pasukan ke Kolombia.
"Kami tak melihat apa pun yang memerlukan dukungan (pasukan)," kata dia.
Komando Armada Selatan AS enggan menanggapi komentar soal pengerahan pasukan.
Editor: Anton Suhartono