Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Tentara AS Tewas Ditembak ISIS di Suriah, Trump Murka Siapkan Pembalasan
Advertisement . Scroll to see content

Henry Kissinger, Diplomat Top AS Era Perang Vietnam Meninggal di Usia 100 Tahun

Kamis, 30 November 2023 - 09:43:00 WIB
Henry Kissinger, Diplomat Top AS Era Perang Vietnam Meninggal di Usia 100 Tahun
Henry Kissinger, Mantan Menlu AS yang Meramal Keruntuhan Israel. (Foto: SINDOnews)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Tokoh diplomatik terkemuka AS, Henry Kissinger, meninggal pada Rabu (29/11/2023) waktu AS. Kabar kematian pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang kontroversial itu dikonfirmasi oleh perusahaan konsultan yang dia dirikan, Kissinger Associates Inc.

Menurut laporan itu, Kissinger meninggal di rumahnya di Connecticut, Amerika Serikat, di usia 100 tahun. Dia antara lain dikenal sebagai diplomat top AS semasa Perang Vietnam.

Kissinger sangat aktif dalam dunia perpolitikan AS. Dia menghadiri berbagai pertemuan di Gedung Putih, menerbitkan buku tentang gaya kepemimpinan, dan memberikan kesaksian di depan komite Senat tentang ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh Korea Utara. 

Pada Juli 2023, dia melakukan kunjungan mendadak ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

Pada 1970-an, dia terlibat dalam banyak peristiwa global yang mengubah zaman pada dekade tersebut. Kala itu, dia menjabat sebagai menteri luar negeri AS di bawah Presiden Richard Nixon yang berasal dari Partai Republik. 

Upaya Kissinger, pengungsi Yahudi kelahiran Jerman itu, membuahkan keterbukaan diplomatik dengan China dan perundingan penting mengenai pengendalian senjata AS-Soviet. Dia juga memainkan peran kunci dalam perluasan hubungan antara Israel dan negara-negara tetangga Arab, serta Perjanjian Damai Paris dengan Vietnam Utara.

Kekuasaan Kissinger sebagai arsitek utama kebijakan luar negeri AS memudar dengan pengunduran diri Nixon pada 1974. Namun, dia terus menjadi kekuatan diplomatik yang berpengaruh di bawah Presiden Gerald Ford dan memberikan nasihat-nasihat yang kuat sepanjang sisa hidupnya.

Meski banyak yang memuji Kissinger karena kecerdasan dan pengalamannya yang luas, ada pula yang mencapnya sebagai penjahat perang atas dukungannya terhadap kediktatoran anti-komunis, khususnya di Amerika Latin. Pada tahun-tahun terakhirnya, perjalanannya dibatasi oleh upaya negara-negara lain untuk menangkap atau menanyainya tentang kebijakan luar negeri AS di masa lalu.

Hadiah Perdamaian tahun 1973 yang diberikan kepadanya bersama Le Duc Tho dari Vietnam Utara—yang menolaknya—adalah salah satu hadiah paling kontroversial yang pernah ada. Dua anggota komite Nobel mengundurkan diri karena pemilihan tersebut dan muncul pertanyaan tentang pemboman rahasia AS di Kamboja.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut