Hilangkan Stres akibat Covid-19 dengan Tidur di Peti Mati Sambil Diteror Zombi
TOKYO, iNews.id - Perusahaan di Tokyo, Jepang, punya cara untuk membantu warga meredakan rasa takut dan stres akibat pandemi Covid-19 melalui pertunjukan bertajuk 'Scare Squad'. Namun cara yang mereka tawarkan terbilang menyeramkan.
Mereka membantu orang-orang mengalihkan pikiran dari Covid-19 dengan tidur di dalam peti mati yang bagian atasnya terbuat dari kaca. Bukan hanya itu, di sekeliling peti ada beberapa zombi yang memegang gergaji mesin.
Setiap orang bisa tidur di dalam peti berukuran 2 meter persegi lalu disuguhkan dengan cerita horor dan menonton beberapa talent berpenampilan zombi.
Para zombi jadi-jadian itu bukan hanya menakut-nakuti dengan berteriak, tapi juga memegangi dan menyemprotkan air.
Tak pelak, para pelanggan akan berteriak sejadi-jadinya karena takut. Teriakan itulah yang bisa melepaskan beban dan rasa penat. Setiap pertunjukan digelar selama 15 menit dan pelanggan dikenai biaya 800 yen atau sekitar Rp110.000.
"Pandemi ini membuat stres dan kami berharap orang-orang dapat sedikit bebas dengan berteriak," kata Kenta Iwana, koordinator perusahaan Kowagarasetai yang menggelar pertunjukan, dikutip dari Reuters, Minggu (23/8/2020).
Pelanggan menyambut baik pertunjukan langka seperti ini sebagai hiburan alternatif.
"Banyak acara dibatalkan akibat virus corona dan saya mencari cara untuk menghilangkan stres. Saya merasa rileks sekarang," kata Kazushiro Hashiguchi (36).
Ini bukan pertama kali Kowagarasetai menggelar pertunjukan bertema horor. Bulan lalu Kowagarasetai menawarkan pertunjukan horor drive-in.
Menurut Iwana, pertunjukan-pertunjukan ini juga dalam rangka menghidupkan perusahaan agensi yang dipimpinnya agar bisa bertahan. Kowagarasetai merekrut talent yang biasanya mengisi acara di taman hiburan. Namun sejak pandemi, taman hiburan ditutup. Sekalipun sudah buka, taman hiburan belum mulai mengadakan pertunjukan yang menghadirkan orang banyak.
Jepang mengalami peningkatan kasus Covid-19, dengan tambahan 1.034 penderita pada Jumat lalu.
Editor: Anton Suhartono