Houthi Ancam Jadikan Laut Merah Kuburan Kapal-Kapal AS dan Inggris
SANAA, iNews.id - Pemberontak Houthi di Yaman mengancam kapal perang Amerika Serikat dan Inggris di Laut Merah. Kelompok itu mengklaim akan menjadikan Laut Merah sebagai kuburan kapal-kapal itu.
"Kami memiliki kemampuan untuk menenggelamkan armada Anda, kapal selam Anda, kapal perang Anda," tulis keterangan Houthi, Rabu (20/12/2023).
Melansir dari Bussiness Insider, Pentagon mengumumkan misi internasional baru untuk melawan serangan drone dan rudal oleh pemberontak Houthi yang telah menargetkan kapal komersial di Laut Merah dan mengganggu perdagangan global.
"Peningkatan baru-baru ini dalam serangan sembrono Houthi yang berasal dari Yaman mengancam kelancaran perdagangan, membahayakan pelaut tak bersalah, dan melanggar hukum internasional," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Austin menyebut Laut Merah sebagai jalur air yang sangat penting untuk kebebasan navigasi dan koridor komersial utama yang memfasilitasi perdagangan internasional.
Menanggapi serangan Houthi, sejumlah perusahaan telah mengalihkan rute kapal mereka.
"Negara-negara yang berusaha mempertahankan prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu untuk mengatasi tantangan yang dihadirkan oleh aktor non-negara ini yang meluncurkan rudal balistik dan pesawat nirawak (UAV)," kata Austin.
Minggu lalu, pemberontak Houthi yang didukung Iran meluncurkan sejumlah serangan drone dan rudal ke kapal komersial di lepas pantai Yaman. AS dan Inggris berhasil menjatuhkan drone itu.
Para ahli perang laut memprediksi Houthi sebenarnya tidak begitu mengancam kapal perang Amerika yang sangat canggih dan terlindungi dengan baik. Hal yang sama dapat dikatakan untuk kapal Inggris dan sekutu lainnya.
Pemberontak Houthi telah meningkatkan serangan mereka di Laut Merah sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober. Kelompok milisi ini telah bersumpah untuk terus menargetkan setiap kapal yang terkait atau bahkan berlayar menuju Israel sebagai tanda dukungan untuk Hamas.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq