Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Momen Bule Nyangkul di Sawah, Netizen: Petani Aja Naturalisasi
Advertisement . Scroll to see content

Hubungan India dan Kanada Memanas setelah PM Trudeau Singgung Demo Petani

Minggu, 06 Desember 2020 - 00:38:00 WIB
Hubungan India dan Kanada Memanas setelah PM Trudeau Singgung Demo Petani
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id – Hubungan India dan Kanada memanas. Pada Jumat (4/12/2020) lalu, penguasa di New Delhi memanggil duta besar Kanada.

Otoritas negeri anak benua itu juga memperingatkan akan kerusakan serius pada hubungan diplomatik kedua negara, setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengomentari meningkatnya gelombang unjuk rasa para petani di India.

Selama lebih dari sepekan ini, puluhan ribu petani India berusaha mengepung Ibu Kota New Delhi sebagai bentuk protes atas undang-undang baru tentang perdagangan hasil pertanian.

Aksi demonstrasi itu juga diselingi bentrokan dengan polisi. Pekan ini, Trudeau merilis video di Twitter yang berisi ungkapannya bahwa peristiwa di India itu terbilang “mengkhawatirkan”. Dia juga mengatakan bahwa para petani harus diizinkan untuk melakukan aksi protes damai.

Demo petani di India dipimpin oleh para petani dari Punjab—negara bagian India dengan imigran paling banyak masuk ke Kanada. Kementerian Luar Negeri India menyatakan telah memanggil diplomat tinggi Kanada untuk mendapat peringatan atas “campur tangan (Tudeau) yang tidak dapat diterima” dalam masalah internal India.

“Tindakan seperti itu, jika dilanjutkan, akan berdampak sangat merusak pada hubungan antara India dan Kanada,” ungkap Kemlu India dalam sebuah pernyataan dikutip AFP, Sabtu (5/11/2020).

Kementerian itu menyatakan, komentar yang “kurang informasi” dari Trudeau dan sejumlah politisi Kanada lainnya telah mendorong aksi unjuk rasa “ekstremis” di depan Kedutaan India di Kanada.

“Kami mengharapkan pemerintah Kanada untuk memastikan keamanan penuh personel diplomatik India dan para pemimpin politiknya untuk menahan diri dari pernyataan yang melegitimasi aktivisme ekstremis,” kata pernyataan itu lagi.

Pemerintah India telah meloloskan reformasi yang memungkinkan para petani untuk menjual produk mereka di mana saja di India dan menghindari pasar yang dikelola negara.

Pertanian masih mendominasi ekonomi India dan membentuk blok politik yang kuat. Akan tetapi, sektor tersebut telah mengalami krisis selama bertahun-tahun. Ribuan petani kecil melakukan bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena tak mampu melunasi utang-utang mereka.

Dua akses masuk ke Ibu Kota New Delhi saat ini dijaga oleh pasukan keamanan bersenjata berat. Mereka berhadapan dengan para petani yang ingin melakukan protes di dalam kota itu.

Dialog antara menteri dan para pengunjuk rasa menemui jalan buntu. Media melaporkan, para pemimpin pertanian menolak untuk makan atau minum apa pun yang ditawarkan oleh pemerintah selama negosiasi berlangsung.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut