Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Brutal, Pemberontak Sudan Bakar Ratusan Mayat Warga Sipil untuk Hilangkan Bukti Genosida
Advertisement . Scroll to see content

Hubungan Memanas Lagi, India Tuduh China Bantu Pemberontak di Perbatasan Myanmar

Senin, 07 Desember 2020 - 14:43:00 WIB
Hubungan Memanas Lagi, India Tuduh China Bantu Pemberontak di Perbatasan Myanmar
Tentara India sedang berpatroli di daerah perbatasan (ilustrasi). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id – Hubungan India dan China kembali memanas. Para pejabat di negeri anak benua menuduh China membantu kelompok pemberontak yang melakukan berbagai serangan di perbatasan India dengan Myanmar dalam beberapa bulan terakhir. 

Tuduhan itu membuka lembaran lain konflik antara dua negara yang telah terlibat dalam bentrokan maut di kawasan Himalaya, beberapa waktu lalu. Sejumlah pejabat India—yang meminta nama mereka tak disebutkan—mengungkapkan, kelompok bersenjata di Myanmar bertindak sebagai proxy Beijing dengan memasok senjata dan menyediakan tempat persembunyian bagi kelompok pemberontak di negara bagian timur laut India. 

Di antara kelompok bersenjata Myanmar itu terdapat pula United Wa State Army dan Arakan Army yang ditetapkan sebagai organisasi teroris tahun ini oleh pemerintah setempat.

Badan keamanan India telah memperingatkan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi bahwa setidaknya empat pemimpin pemberontak yang paling dicari di India berada di Kota Kunming, China Selatan. Di sana, mereka berlatih dan mendapatkan senjata baru-baru ini pada pertengahan Oktober.

Menurut India, kelompok pemberontak itu—termasuk tiga golongan dari etnik Naga yang berusaha membentuk negara sendiri di daerah perbatasan India-Myanmar—telah bertemu dengan penjabat dan pensiunan pejabat militer China. Mereka juga bertemu dengan perantara lain bagi pejabat-pejabat China yang membentuk jaringan informal.

Meningkatnya aktivitas kelompok pemberontak di sepanjang perbatasan Myanmar telah memicu kekhawatiran di New Delhi. Ini karena di saat bersamaan militer India harus mengatasi ketegangan lain dengan China dan Pakistan di bagian lain perbatasan darat negara itu yang membentang sekitar 14.000 km. 

Para pejabat India mengatakan, pemerintah telah memindahkan beberapa batalion yang masing-masing terdiri atas sekitar 1.000 tentara ke daerah perbatasan Myanmar, setelah seorang tentara tewas dalam penyergapan pada 21 Oktober.

Kementerian Luar Negeri China membantah klaim yang menuduh negeri tirai bambu mendukung kelompok bersenjata melawan India. Kementerian itu menegaskan, China tidak ikut campur dalam urusan negara lain. 

“China selalu mengambil sikap bijaksana dan bertanggung jawab terhadap ekspor senjata. Kami hanya melakukan perdagangan militer bekerja sama dengan negara-negara berdaulat dan tidak menjual senjata kepada aktor nonnegara,” ungkap Kemlu China dalam pernyataan yang dikutip Bloomberg, Senin (7/12/2020).

United Wa State Army juga membantah berperan dalam memberikan bantuan atau dukungan kepada kelompok pemberontak India atas nama China. Salah satu alasannya, markas mereka berada sangat jauh yakni berjarak lebih dari 800 km dengan perbatasan India-Myanmar.

“Kami tidak memiliki hubungan dengan keamanan nasional India, dan kami tidak merugikan negara itu sama sekali. Jadi, kami pikir kami tidak perlu mengomentari tuduhan semacam itu,” ujar Juru Bicara United Wa State Army, Nyi Rang.

Dia  mengatakan, tuduhan India yang menyebut kelompoknya bertindak sebagai proxy untuk China adalah tidak berdasar.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut