Identitas 3 Astronaut China yang Terdampar di Luar Angkasa Terungkap!
Hingga berita ini dibuat, CMSA belum menyebut secara pasti berapa besar kerusakan pesawat yang menabrak puing antariksa tersebut, pun tidak dijelaskan perbaikan apa yang akan dilakukan untuk memulihkan pesawat.
Sebagai informasi, sampah antariksa pada dasarnya adalah semua benda buatan manusia yang melayang di luar angkasa dan tidak lagi berguna. Seiring meningkatnya peluncuran orbital dan aktivitas antariksa lainnya, demikian pula fragmen yang dihasilkan dari tabrakan, patahan tidak disengaja, masa roket yang sudah habis, dan sebagainya.
Di orbit Bumi, puing-puing dapat melayang selama beberapa dekade. Lalu, secara bertahap akan turun karena hambatan atmosfer sebelum akhirnya mengalami reentry yang berapi-api.
"Akibatnya, sebagian lingkungan orbit di Bumi dipenuhi benda-benda berbahaya yang dapat bertabrakan dengan infrastruktur antariksa vital," ungkap Kahn.
Sebuah analisis baru-baru ini yang ditulis Kahn melacak 34.000 keping sampah luar angkasa yang berukuran lebih besar dari 10 cm yang dikatalogkan dari 1958 hingga pertengahan April 2025. Dari data itu, peneliti menemukan 73 persen dari semua sampah terlacak di orbit saat ini bersumber dari peluncuran China, AS, dan Rusia.
NASA melanjutkan, hingga kini terdapat lebih dari 45.000 objek buatan manusia yang mengorbit di Bumi. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan kerusakan parah pada stasiun dan satelit ruang angkasa.