Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menhan Israel: Erdogan Hanya Bisa Lihat Gaza lewat Teropong!
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Israel Olah Limbah Organik Guna Putus Penyebaran Covid-19

Kamis, 09 Juli 2020 - 21:15:00 WIB
Ilmuwan Israel Olah Limbah Organik Guna Putus Penyebaran Covid-19
Ilmuwan Israel menemukan metode murah dan sederhana mengolah limbah jadi hand sanitizer (foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Ilmuwan Israel telah menemukan metode sederhana dan murah untuk mengubah limbah menjadi etanol sebagai bahan dasar pembuat cairan pencuci tangan (hand sanitizer). Temuan ini penting dalam upaya melawan penularan Covid-19.

Profesor Hadas Mamane dari Universitas Tel Aviv (TAU) dan timnya selama lima tahun terakhir mendalami penelitian daur ulang limbah dan mengubahnya menjadi alkohol.

Pemberlakukan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 termasuk mencuci tangan menggunakan hand sanitizer membuat etanol, bahan baku pembersih tangan tersebut jadi langka.

Situasi ini mendorong Profesor Hadas mengalihkan fokus penelitiannya. Dilansir AFP, Kamis (9/7/2020), Profesor Hadas dan timnya mengklaim berhasil mengonversi limbah organik menjadi senyawa etanol. Ini menjadi kabar baik bagi industri kimia Israel yang selama ini bergantung pada impor alcogels (alkohol gel).

"Di sini kami memiliki limbah kertas dari pabrik, sisa jerami dari kebun binatang, dan rerumputan yang dikumpulkan dari kota Tel Aviv," kata Profesor Hadas.

Dalam prosesnya, limbah-limbah organik di atas dimasukkan ke dalam sebuah reaktor kemudian ditambahkan gas ozon.

Profesor Hadas menyebut daur ulang yang dilakukan timnya sangat murah dari biaya produksi serta tidak memakan waktu lama. Ini berbanding terbalik dengan proses pembuatan Etanol yang diproduksi dari sumber nabati seperti tebu atau jagung dengan prosedur yang kompleks dan mahal.

"Terobosan kami di TAU berhasil memanfaatkan ozon dosis rendah untuk membuat proses ini dalam skala yang jauh sederhana dan murah."

"Sekarang kita dapat membuat Etanol dalam cara yang lebih mudah, lebih murah, lebih sederhana dan ramah lingkungan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Profesor Hadas mengatakan butuh empat atau lima hari untuk menghasilkan Etanol dari limbah yang mengalami proses ozonasi dan penghilangan enzim. Dia memprediksi dalam jangka waktu dua tahun metode tersebut bisa dikomersialisasi.

Metode tersebut diyaknini punya prospek bagus di masa depan, karena sumber daya yang tersedia cukup melimpah. Israel telah menghasilkan lebih dari 620.000 ton limbah organik setiap tahun.

Sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada Januari lalu, langkah Israel melakukan pembatasan perjalanan serta menutup perbatasan dalam upaya mengurangi penyebaran virus mendapat pujian. Sayangnya, pembukaan kembali perbatasan sejak Juni lalu justru menuai kritik karena dianggap sebagai penyebab peningkatan kasus baru Covid-19.

Berdasarkan data terbaru, Rabu (8/7/2020) kemarin, Israel mencatat lebih dari 33.000 kasus infeksi Covid-19 dengan angka kematian 346.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut