Ilmuwan Jerman Identifikasi Bukti Kehidupan di Bulan Planet Saturnus
BERLIN, iNews.id - Pesawat luar angkasa tanpa awak milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Cassini, menemukan molekul organik kompleks yang berasal dari bulan dingin yang mengorbit planet Saturnus pada akhir Juni lalu.
Frank Postberg dan Nozair Khawaja dari Universitas Heidelberg Jerman mengidentifikasi molekul yang dideteksi oleh pesawat Cassini setelah dikeluarkan dalam butiran es melalui retakan di cangkang es bulan Enceladus.
"Ini adalah deteksi organik kompleks pertama yang datang dari dunia air luar angkasa," kata Postberg, seperti dilaporkan Deutsche Welle.
Postberg meyakini molekul-molekul itu berasal dari tekanan tinggi dan suhu hangat di dalam inti bulan sebelum menuju ke permukaan air dan menyelinap melalui retakan di permukaan es.
Cassini sebelumnya terbang mendekati Enceladus pada 2005 dan menemukan molekul organik yang lebih ringan. Tertutup dalam es, suhu di bulan Enceladus hanya mencapai -198 derajat Celsius.
Menurut European Space Agency (ESA), molekul yang lebih besar seperti yang baru-baru ini terdeteksi diciptakan oleh proses kimia yang dapat mendukung kehidupan.
"Ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian panjang penemuan Cassini yang menggambarkan Enceladus sebagai alam air yang berpotensi dihuni," demikian pernyataan ESA.
Cassini merupakan misi bersama ESA, NASA, dan Badan Antariksa Italia (ASI) yang berakhir pada 2017.
Editor: Nathania Riris Michico