Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota Parlemen Israel Nyaris Baku Hantam Bahas RUU Hukuman Mati bagi Tahanan Palestina
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Nuklir Top Iran yang Dibunuh Pernah Disinggung PM Israel

Sabtu, 28 November 2020 - 05:15:00 WIB
Ilmuwan Nuklir Top Iran yang Dibunuh Pernah Disinggung PM Israel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir top Iran dibunuh dalam serangan mematikan di Damavand, dekat ibu kota Teheran. Nyawanya tak terselamatkan saat di rumah sakit.

Hingga saat ini, tidak ada satu pun kelompok teroris yang bertanggung jawab atas kematian Mohsen. Israel yang dituding Iran sebagai dalang dari teror tersebut juga tak berkomentar.

Nama Mohsen Fakhrizadeh pernah disebut oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu pada 2018. Saat dia mengumumkan bahwa Israel menghapus banyak arsip soal program nuklir Iran di Teheran, dia menyinggung nama ahli nuklir tersebut.

"Ingat nama itu, Fakhrizadeh," kata Netanyahu dilansir Times of Israel, Sabtu (28/11/2020).

Mohsen Fakhrizadeh adalah Kepala Program Nuklir Iran. Dalam catatan Netanyahu, Mohsen memimpin misi nuklir yang disebut Amad (Harapan). Israel bersama sekutunya kerap dituding melancarkan operasi untuk membunuh para ilmuwan nuklir Iran.

Para pemimpin Iran menuding Israel di balik serangan yang menewaskan Mohsen. Hossein Dehghan, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyebut, Israel dan AS adalah dalangnya.

"Di hari-hari berakhirnya karier politik mereka, Zionis terus menerus meningkatkan tekanan pada Iran untuk memancing perang besar-besaran. Kami akan datang seperti kilat kepada pembunuh martir yang tertindas ini dan kami akan memastikan mereka menyesal atas perbuatannya," katanya.

Sementara Panglima Garda Revolusi Iran, Hossein Salami menyebut tindakan tersebut sebagai aksi pengecut. "Membunuh ilmuwan nuklir merupakan bentuk konfrontasi paling keras yang menghalangi kami mencapai kemajuan ilmu pengetahuan," ujarnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut