Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Kirim Delegasi AS ke KTT G20, Trump Tuduh Afsel Langgar HAM soal Pembunuhan Warga Kulit Putih
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Temukan Covid Varian Baru C12, Berbahayakah?

Rabu, 01 September 2021 - 14:12:00 WIB
Ilmuwan Temukan Covid Varian Baru C12, Berbahayakah?
Ilmuwan di Afsel menemukan Covid-19 varian baru C12 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JOHANNESBURG, iNews.id - Para ilmuwan di Afrika Selatan menemukan Covid-19 varian baru yang diberi nama C12. Disebutkan, varian ini bukan virus tunggal melainkan gabungan dari beberapa atau klaster yang memiliki kemiripan genetika.

Hasil studi pra-cetak yang dirilis pekan lalu mengungkap klaster ini telah bermutasi dalam waktu singkat. Namun mutasi itu dinilai wajar karena virus terus berkembang akibat tekanan selektif serta adanya kesempatan.

Hal yang menjadi perhatian, varian C12 melakukan mutasi secara individu, namun belum diketahui bagaimana mereka bisa bekerja sama. Para ilmuwan menilai masih terlalu dini untuk menentukan dampak yang akan dialami manusia jika terpapar serta tingkat keparahannya dibandingkan varian yang sudah ada.

Mereka juga meminta publik tidak panik dengan C12. Varian ini belum menyebar luas, apalagi sistem pencegahan yang ada saat ini dianggap masih efektif melawan berbagai varian Covid-19.

Hasil penelitian mengungkap, C12 memiliki kedekatan genetik dengan varian Lambda yang pertama kali ditemukan di Peru. Lambda merupakan varian yang bisa menyebabkan penyakit parah dan memicu lonjakan angka kematian di negara itu.

Namun sekali lagi, butuh penelitian lebih lanjut untuk mengenali C12. Para ilmuwan harus mengetahui bagaimana suatu varian Covid-19 bekerja pada manusia. Tujuannya untuk memberi gambaran apakah dia lebih menular, menyebabkan penyakit lebih parah, atau bahkan bisa lolos dari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin.

Sampai tahap ini, ilmuwan belum banyak tahu bagaimana C12 berperilaku pada manusia karena penyebarannya masih minim. Jumlah kasus varian C12 kurang dari 5 persen di Afrika Selatan dan hanya ditemukan pada sekitar 100 kasus di seluruh dunia sejak Mei.

Selain itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memasukkanya dalam daftar sebagai varian yang mengkhawatirkan.

Namun di sisi lain bukan berarti C12 dianggap remeh. Pada perkembangannya bisa jadi C12 menyalip varian lain atau mungkin juga tak bisa bertahan lalu menghilang.

Sejauh ini Delta merupakan varian yang lebih berbahaya karena mendominasi kasus global. C12 perlu terus diawasi jangan sampai mengalahkan Delta.

Lebih lanjut varian ini harus semakin diwaspadai jika menyebar luas, mengalahkan kecepatan varian lain. Sebuah kelompok di Australia, Communicable Diseases Genomics Network, sedang memantau perkembangan C12 secara cermat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut