IMF Puji Saudi Capai 100 Juta Kunjungan Wisata 7 Tahun Lebih Cepat dari Target Visi 2030
Wisata non-agama melonjak dengan peningkatan kedatangan di antaranya menjenguk kerabat dan teman serta beberapa event seperti Formula 1, Piala Asia 2027, dan World Expo 2030.
Laporan IMF menggarisbawahi peran pariwisata dalam menggeser neraca jasa Arab Saudi menjadi surplus. Ini berarti, Saudi saat ini memperoleh lebih banyak pendapatan dari pengunjung asing daripada yang dibelanjakan untuk pariwisata keluar negeri.
Pada 2022, pergeseran ini menghasilkan neraca positif, dan pada 2023 terjadi peningkatan lebih lanjut melalui peningkatan pendapatan dari transportasi dan layanan ekspor.
Laporan IMF juga mencatat, perjalanan wisata warga Saudi keluar negeri menurun, sebaliknya ekspatriat di Kerajaan meningkatkan secara signifikan pengeluaran rekreasi mereka pasca-pandemi Covid-19.
Hal krusial bagi transformasi ini adalah dampak positif bertumbuhnya sektor kunjungan pariwisata terhadap berbagai sektor, seperti bisnis kuliner, industri budaya, dan akomodasi.
Proyek-proyek besar seperti Red Sea Global dan Diriyah Gate sangat penting dalam pergeseran ini, karena berfokus pada pariwisata mewah, pelestarian budaya, dan peningkatan infrastruktur.
Visi 2030 tetap menjadi rencana reformasi ekonomi komprehensif Saudi, dengan pariwisata sebagai intinya.
Editor: Anton Suhartono