Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lionel Messi Datang, Warga India Malah Ngamuk hingga Merusak Stadion
Advertisement . Scroll to see content

India Klaim Tentaranya Dimutilasi setelah Dibunuh Pasukan China di Lembah Galwan

Kamis, 18 Juni 2020 - 19:49:00 WIB
India Klaim Tentaranya Dimutilasi setelah Dibunuh Pasukan China di Lembah Galwan
Tentara India mengantarkan jenazah salah satu rekan mereka, Kolonel Santosh Babu, dengan truk Kamis (18/6/2020). Babu gugur dalam bentrokan dengan pasukan China di Lembah Galwan, Senin (15/6/2020) lalu. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.idIndia menyatakan para tentara mereka dimutilasi setelah dihajar sampai mati oleh pasukan China dalam pertempuran di wilayah perbatasan kedua negara beberapa waktu lalu. Pemerintah negeri anak benua juga mengungkapkan, kayu-kayu balok yang dipasangi paku yang digunakan tentara Tiongkok dalam perseteruan yang berlangsung di kawasan Himalaya itu.

Sebanyak 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China pada Senin (15/6/2020) malam. Ini adalah konflik mematikan pertama yang melibatkan dua negara pemilik senjata nuklir di Asia itu sejak 1975.

Sementara, China menyatakan di pihaknya juga ada 43 korban. Akan tetapi, otoritas negeri tirai bambu tidak mejelaskan secara perinci apakah ada di antara orang-orang mereka yang tewas dalam pertempuran yang mengerikan di Lembah Galwan, Ladakh itu.

India hari ini mengklaim bahwa setelah tentara mereka dihajar dengan pentungan kayu berpaku, tentara Tiongkok memutilasi mayat mereka. Persitiwa itu tak pelak menyulut kemarahan rakyat India. India Today melaporkan, para pengunjuk rasa di Delhi terus menekan Perdana Menteri Narendra Modi agar melakukan pembalasan yang setimpal.

Menanggapi klaim China atas Lembah Galwan hari ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava mengatakan, kedua pihak telah sepakat untuk menangani situasi secara bertanggung jawab. “Membuat klaim yang berlebihan dan tidak berdasar, jelas bertentangan dengan kesepakatan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Daily Mail, Kamis (18/6/2020).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut