Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kereta Penumpang Tabrak Kereta Barang, 11 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

India Murka PM Narendra Modi Disebut Fasis oleh Google Gemini

Senin, 26 Februari 2024 - 07:01:00 WIB
India Murka PM Narendra Modi Disebut Fasis oleh Google Gemini
Perdana Menteri India disebut fasis oleh Google Gemini lantaran ideologi partainya yang berhaluan garis kanan radikal dan mengusung ekstremisme Hindu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - Pemerintah India menuduh platform chatbot kecerdasan buatan (AI) Google, Gemini, melanggar undang-undang teknologi informasi (TI) dan pidana. Platform pesaing OpenAI ChatGPT itu mengidentikkan Perdana Menteri Narendra Modi dengan fasisme

Jika pengguna Google Gemini bertanya tentang Modi maka jawaban yang akan muncul adalah fasisme. 

Para pengguna media sosial X di India ramai terkait jawaban Gemini atas pertanyaan, "Apakah Modi adalah seorang fasis?" Gemini menjawab, kebijakan perdana menteri dicirikan sebagai fasis oleh para ahli karena ideologi nasionalis Hindu, tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, dan penggunaan kekerasan terhadap agama minoritas yang diusung partai yang dipimpinnya, Bharatiya Janata Party (BJP). 

Gemini memberikan jawaban lebih halus saat diberikan pertanyaan yang sama terkait mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 

Menteri Negara Elektronika dan Teknologi Informasi India Rajeev Chandrasekhar menuduh Gemini melanggar Undang-Undang TI dan beberapa pasal hukum pidana. 

Dalam tanggapannya Google menjelaskan berupaya memperbaiki permasalahan ini. Hanya saja perusahaan raksasa mesin pencarian itu menilai platform chatbotnya tak selalu bisa memberikan jawaban ideal. 

“Kami bekerja cepat untuk mengatasi masalah ini,” bunyi pernyataan Google, seraya menjelaskan Gemini dibangun sebagai sarana kreativitas dan produktivitas serta tidak bisa selalu diandalkan mendapat jawaban yang ideal. 

Chandrasekhar kemudian menanggapi respons itu dengan mengatakan, alasan Google bahwa plaftorm AI Google tidak selalu dapat diandalkan tak berarti bisa luput dari UU tersebut. 

Dia juga menyerukan kepada warga India untuk tidak bereksperimen dengan platform dan algoritma yang tidak bisa diandalkan. 

India mendukung penggunaan plaftorm AI karena bisa meringankan pekerjaan seperti di bidang kesehatan, pertanian, dan pendidikan. Seiring dengan itu pemerintah juga proaktif membuat kebijakan untuk mengendalikan dampak dari penggunaan teknologi baru tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut