Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keseruan Muslim LifeFair 2025, Perkuat Ekosistem Produk Halal di Indonesia!
Advertisement . Scroll to see content

India Terapkan UU Diskriminatif terhadap Muslim, Demonstrasi Pecah di Banyak Kota

Selasa, 12 Maret 2024 - 13:48:00 WIB
India Terapkan UU Diskriminatif terhadap Muslim, Demonstrasi Pecah di Banyak Kota
Umat islam India memprotes penerapan UU kontroversial yang mendiskriminasi umat Islam, CAA (Foto: Nurphoto via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GUWAHATI, iNews.id - India pada Senin (11/3/2024) menerapkan undang-undang (UU) kontroversial yang mendiskriminasi umat Islam. Unjuk rasa pun pecah di penjuru negara itu sejak kemarin hingga Selasa (12/3/2024). 

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi yang dikuasai partai berkuasa, Bharatiya Janata Party (BJP) beraliran nasionalis-Hindu, menerapkan UU tersebut hanya beberapa hari sebelum pemilihan umum.

India menerapkan Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan (CAA) yang memberi kemudahan bagi imigran non-Muslim dari tiga negara Asia Selatan berpenduduk mayoritas Muslim untuk mendapat kewarganegaraan India. CAA memberi kemudahan penganut Hindu, Parsi, Sikh, Buddha, Jain, dan Kristen, dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan yang masuk sebelum 31 Desember 2014 untuk mendapat kewarganegaraan India.

UU ini pertama kali disahkan pada 2019 namun memicu demonstrasi besar-besaran serta kekerasan sektarian yang menewaskan banyak orang. Oleh karena itu pemerintah menunda penerapan UU tersebut.

Demonstrasi pecah di kota-kota Negara Bagian Assam dan Tamil Nadu pada Senin malam setelah penerapan peraturan tersebut diumumkan. Tidak ada laporan kerusakan atau bentrokan dengan aparat keamanan. Di Chennai, ibu kota Tamil Nadu, para demonstran melakukan pawai menyalakan lilin sembari meneriakkan slogan-slogan yang menentang UU tersebut.

Sementara itu di Assam, pengunjuk rasa membakar kopian UU tersebut dan meneriakkan yel-yel penentangan. Partai-partai lokal dari oposisi juga menyerukan pemogokan aksi mogok di seluruh Assam pada Selasa.

Banyak warga Assam menentang CAA karena khawatir bisa meningkatkan masuknya imigran non-Muslim dari negara tetangga, Bangladesh.

Partai Komunis India (Marxis) yang berkuasa di Kerala juga menyerukan demonstrasi pada Selasa.

“Kerala akan bersatu dalam menentang undang-undang komunal dan memecah belah ini,” kata Menteri Kepala Kerala, Pinarayi Vijayan, di media sosial X.

Sementara itu pasukan keamanan di New Delhi bersiaga penuh mengantisipasi bentrokan atau aksi kekerasan. Polisi melarang demonstrasi yang melanggar hukum serta menambah kehadiran personel di lokasi-lokasi rawan.

Aktivis HAM dan kelompok Muslim menilai penerapan CAA ditambah dengan usulan pendataan warga negara secara nasional bisa mendiskriminasi 200 juta Muslim di India. Banyak pihak khawatir pemerintah akan menghapus status kewarganegaraan India bagi Muslim tak berdokumen yang tinggal di wilayah-wilayah perbatasan negara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut