Indonesia Tak Punya Mekanisme Terima Pengungsi Gaza melalui Penerbangan Carter
Operasi Rahasia Evakuasi: Jejak Lembaga Israel
Menurut laporan Haaretz, evakuasi ratusan warga Gaza ini diatur oleh sebuah lembaga milik Tomer Janar Lind, pria berkewarganegaraan Israel-Estonia. Lembaga tersebut diduga menawarkan “jalur keluar” bagi warga Gaza yang ingin mencari suaka dengan membayar sekitar 2.000 dolar AS per kursi pesawat.
Operasi ini berjalan dengan kedok perusahaan konsultan, memanfaatkan rute dari Bandara Ramon, Israel. Warga Gaza dikumpulkan, dibawa dengan bus menuju perbatasan Kerem Shalom, lalu diterbangkan menggunakan pesawat carter ke sejumlah negara.
Haaretz bahkan menyebut salah satu penerbangan carter asal Rumania yang membawa 57 warga Gaza sempat transit di Budapest sebelum dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Indonesia dan Malaysia.
Diduga Ada Kaitan dengan Badan Militer Israel
Situasi semakin rumit setelah muncul dugaan keterlibatan Cogat, badan militer Israel yang mengatur mobilitas warga Gaza. Haaretz mencatat indikasi bahwa lembaga milik Lind tidak beroperasi sendirian, melainkan memiliki hubungan koordinasi dengan Cogat.
Seorang pejabat militer Israel disebut mengakui bahwa Israel mengawal bus-bus yang membawa warga Gaza menuju Bandara Ramon sebagai bagian dari proses keberangkatan.
Kepala Cogat Ghassan Alian mengatakan Israel hanya mengizinkan warga Gaza keluar wilayah tersebut jika ada negara ketiga yang menyatakan siap menerima mereka.
Editor: Anton Suhartono