LONDON, iNews.id – Penasihat Keamanan Nasional Inggris Mark Sedwill mengatakan, Rusia sudah memantau mantan agen ganda Sergei Skripal dan anaknya, Yulia, sebelum meracuni mereka menggunakan senjata kimia Novichok pada 4 Maret.
Tak tanggung-tanggung, kata Sedwil, agen intelijen Rusia memantau Skripal dan Yulia selama 5 tahun. Hal itu setidaknya diketahui dari email Yulia.
Dampak Penutupan Pemerintah AS Jauh Lebih Parah dari Perkirakan
Dalam surat yang disampaikan Sedwill kepada Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, diungkap, email Yulia sudah menjadi target pengawasan tim ahli siber intelijen militer Rusia, GRU.
"Kemungkinan besar bahwa agen intelijen Rusia memantau beberapa pembelot sebagai target usaha pembunuhan," demikian isi surat yang dipublikasikan oleh pemerintah, dikutip dari Reuters, Jumat (13/4/2018).
Akibat serangan itu, Skripal dan Yulia tak sadarkan diri di bangku pusat perbelanjaan di Salisbury pada 4 Maret 2018. Mereka dirawat di rumah sakit distrik Salisbury sejak itu. Namun Yulia sudah keluar rumah sakit pada awal pekan ini dan dalam pengawalan ketat. Sedangkan Skripal masih dirawat, namun kondisinya sudah stabil.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku