Ini Alasan Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel
ASTANA, iNews.id - Pemerintah Kazakhstan mengonfirmasi bahwa negara Asia Tengah itu segera menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham. Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Kazakhstan dan Israel segera meneken kesepakatan damai.
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan menyatakan, keputusan tersebut diambil demi kepentingan negara dengan tujuan memperkuat kerja sama dengan semua negara berkepentingan.
"Keputusan penting ini dibuat semata-mata demi kepentingan Kazakhstan dan sepenuhnya konsisten dengan karakter kebijakan luar negeri Republik ini yang seimbang, konstruktif, dan damai," bunyi pernyataan Kemlu Kazakhstan, dikutip dari Anadolu, Sabtu (8/11/2025).
Disebutkan, bergabung dalam Perjanjian Abraham akan berkontribusi memperkuat kerja sama Kazakhstan dengan negara-negara lain yang lebih luas dan sepenuhnya sejalan dengan tujuan strategis negara itu.
Kemlu juga menegaskan, Kazakhstan akan terus memperjuangkan penyelesaian konflik Timur Tengah yang adil, komprehensif, dan berkelanjutan berdasarkan hukum internasional, resolusi PBB yang relevan, serta prinsip solusi dua negara.
Trump pada Jumat mengumumkan rencana normalisasi hubungan Kazakhstan dan Israel setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Tokayev, bersama empat pemimpin negara Asia Tengah, tengah berada di Washington DC untuk bertemu Trump.
"Saya baru saja menggelar percakapan telepon yang luar biasa antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev dari Kazakhstan," kata Trump.
Kazakhstan menjadi negara Muslim pertama di masa jabatan kedua Trump yang bergabung dalam Perjanjian Abraham. Dia juga mengklaim banyak negara lain akan melakukan langkah serupa.
"Ini adalah langkah maju yang besar dalam membangun jembatan di seluruh dunia," kata Trump.
Editor: Anton Suhartono