Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bolivia-Israel Berdamai, Pulihkan Hubungan Diplomatik setelah Gencatan Senjata Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Ini Kekhawatiran Militer Israel Sekalipun Gaza Berhasil Dicaplok

Jumat, 08 Agustus 2025 - 11:31:00 WIB
Ini Kekhawatiran Militer Israel Sekalipun Gaza Berhasil Dicaplok
Militer Israel menilai rencana Netanyahu mencaplok Gaza bukan hanya berisiko di medan tempur, tapi juga menjadi beban politik (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel menilai rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk sepenuhnya mencaplok Jalur Gaza bukan hanya berisiko tinggi di medan tempur, tapi juga menyimpan masalah besar setelah perang berakhir.

Laporan Maariv menyebut para pejabat keamanan khawatir, sekalipun Israel berhasil merebut 20 persen wilayah Gaza yang masih di luar kendali, mereka akan menghadapi beban politik, hukum, dan logistik yang sangat berat.

Beban Mengelola 2,3 Juta Warga Gaza

Militer memperingatkan, kemenangan militer tidak otomatis berarti kemenangan strategis. Israel akan dipaksa membentuk pemerintahan militer sementara untuk mengatur 2,3 juta penduduk Gaza. Langkah ini memiliki konsekuensi besar di bawah hukum internasional, sekaligus menuntut sumber daya yang tidak sedikit.

Kekuatan Militer Bisa Terkuras

Menurut IDF, pendudukan penuh Gaza akan memaksa pemerintah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan dan mengalihkan unit-unit aktif ke wilayah tersebut. Hal ini berpotensi melemahkan kesiapan militer Israel di front lain, membuka peluang ancaman dari musuh eksternal.

Risiko Korban Tetap Tinggi

Selain itu, operasi skala besar berpotensi menelan korban signifikan di pihak tentara Israel. Perkiraan IDF menunjukkan puluhan prajurit bisa tewas dan ratusan lainnya terluka, meskipun Gaza berhasil direbut. Pasalnya, pejuang Gaza diyakini telah menanam banyak ranjau dan memasang jebakan di jalur strategis.

Kepala Staf IDF Eyal Zamir bahkan menyebut rencana Netanyahu sebagai “jebakan strategis” yang tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi stabilitas Israel.

Meski mendapat penolakan dari militer, Netanyahu bersikeras bahwa mencaplok Gaza adalah kunci untuk melenyapkan Hamas, walau jalan setelah itu masih penuh tanda tanya.

Dalam perkembangannya, Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana Netanyahu untuk mencaplok Kota Gaza, bukan Jalur Gaza keseluruhan.  Kota Gaza berada di Jalur Gaza bagian utara dan menjadi jantung pemerintahan wilayah kantong yang dikuasai Hamas itu.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum mengonfirmasi hasil keputusan Kabinet Keamanan Israel tersebut, namun portal berita Amerika Serikat (AS), Axois, telah mendapatkan informasi itu dari seorang sumber pejabat Israel yang mengetahui pertemuan kabinet.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut