Ini Poin Kontroversial dari Proposal Damai Trump untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
WASHINGTON, iNews.id - Proposal damai atau 28 poin rencana perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu gelombang kritik dan kekhawatiran dari Kiev mapun negara-negara Eropa.
Meski diklaim sebagai upaya menghentikan perang, beberapa bagian dari proposal tersebut dinilai sangat menguntungkan Rusia dan berpotensi melemahkan keamanan Ukraina di masa depan.
Trump memberikan waktu 5 hari kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memberikan respons. Lebih jauh, Trump juga melontarkan ancaman yang membuat sekutu Kiev terkejut, seolah memberi isyarat bahwa dukungan AS bisa dihentikan bila Ukraina menolak.
Berikut bagian paling kontroversial dari proposal yang belum final tersebut.
1. Ukraina Diminta Serahkan Lebih Banyak Wilayah ke Rusia
Ini menjadi poin yang paling ditolak Kiev. Trump menuntut Ukraina melepaskan sejumlah wilayah tambahan sebagai syarat perdamaian, langkah yang dianggap melegitimasi pendudukan Rusia dan merugikan kedaulatan Ukraina.
Bagi Ukraina, syarat ini sama saja dengan menyerahkan masa depan negara kepada Moskow.
2. Ukraina Harus Membatasi Postur Militer
Trump meminta Ukraina mengurangi kemampuan militernya secara signifikan. Menurut para pemimpin Eropa, syarat ini akan membuat Ukraina sangat rentan terhadap serangan di masa depan.
Negara-negara Eropa menyebut permintaan ini sebagai ancaman langsung terhadap keamanan kawasan, karena Rusia akan memiliki superioritas militer tanpa penyeimbang.
3. Batalkan Keinginan Bergabung dengan NATO
Salah satu ambisi terbesar Ukraina selama satu dekade terakhir adalah bergabung dengan NATO. Namun Trump ingin Kiev menghentikan secara resmi aspirasi tersebut.
Bagi banyak negara Barat, ini dianggap sebagai “hadiah geopolitik” bagi Rusia, yang sejak awal menentang perluasan NATO ke timur.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto bahkan mengatakan persyaratan diajukan Trump terhadap Ukraina tidak akan pernah bisa diterima.
Dalam posting-an di X, Crosetto mengungkap fakta terpenting terkait rencana Trump, yakni Rusia maupun Ukraina sedang membicarakannya untuk mengakhiri perang.
Menurut Crosetto, dia sama sekali tidak tertarik terhadap rencana tersebut, namun ingin menggunakannya untuk memulai kembali dialog serta menghentikan serangan ratusan bom, rudal, dan drone.