Inilah yang Terjadi apabila Ekonomi Sri Lanka Ambruk, Negara Kehabisan Stok Makanan
JAKARTA, iNews.id - Inilah yang terjadi apabila ekonomi Sri Lanka ambruk. Negara Sri Lanka saat ini tengah dilanda krisis terparah sepanjang sejarah sejak merdeka pada 1948.
Pada bulan lalu, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesingh bahwa perekonomian negara itu telah ambruk total.
Krisis yang melanda negara kepulauan tersebut sejak Februari lalu, dimana ditandai dengan habisnya devisa negara yang diikuti oleh inflasi tajam.
Kegagalan pemerintah dalam membawa Sri Lanka keluar dari krisis ekonomi ini kemudian memicu gelombang besar protes dari masyarakat. Puncaknya adalah pada Sabtu (9/7/2022), saat para demonstran menduduki rumah kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa hingga membakar rumah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.
Lantas, bagaimana situasi ini bisa terjadi? Simak ulasan iNews.id berikut ini.
Krisis yang dialami Sri Lanka ini disebabkan oleh adanya ketergantungan negara terhadap produk impor. Diketahui, negara ini masih melakukan impor khususnya kepada bahan-bahan pertanian seperti pupuk dan bahan bakar.
Ditambah lagi negara ini memiliki kewajiban membayarkan utang. Tahun ini saja, Kolombo memiliki hampir USD 7,3 miliar utang yang jatuh tempo kepada beberapa negara seperti China, Jepang, dan India.
Sektor pariwisata yang menjadi mesin penting untuk perekonomian negara di Asia Selatan tersebut telah tersendat sejak pandemi Covid-19 serta serangan teror pada 2019 lalu.
Dikutip dari Indiana Express, mata uang Sri Lanka juga telah jatuh hingga 80 persen. Hal ini membuat impor lebih mahal dan memperburuk inflasi yang sudah tidak terkendali.
Bahkan berdasarkan data resmi, harga makanan pokok telah naik hingga 57 persen
Hasilnya, Sri Lanka menjadi negara yang menuju kebangkrutan dan hampir tidak ada uang sama sekali untuk mengimpor BBM, susu, gas untuk memasak, bahkan tisu toilet.
Tak hanya itu, negara itu pun kehabisan stok makanan di pasar-pasar. Ibu kota melaporkan antrian panjang untuk membeli bahan bakar, hingga menimbulkan korban tewas.