Insiden Penurunan Bendera Pakistan di Truk Bantuan, Taliban Minta Maaf

KABUL, iNews.id - Pemerintah Taliban meminta maaf atas insiden penurunan bendera Pakistan yang menempel di truk pengangkut bantuan di perbatasan Torkham. Mereka berjanji insiden serupa tak akan terulang lagi. 

Hal ini disampailan oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid yang juga menjadi Menteri Informasi Afghanistan, Rabu (22/9/2021). Dia menambahkan, seluruh anggota kabinet pun terkejut dengan adanya insiden tersebut. 

Baca Juga

Jenderal Israel yang Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina Mencoba Bunuh Diri

“Kami meminta maaf kepada mereka (Pakistan). Itu adalah tindakan individu dan pemerintah segera mengambil tindakan, menangkap mereka yang terlibat,” kata Mujahid. 

Sebelumnya, sebuah vodeo penurunan bendera Pakistan dari truk pengangkut bantuan untuk Afghanistan viral. Peristiwa yang dimaksud terjadi pada Minggu (19/9/2021). 

Baca Juga

Wakil-Wakil Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Taliban Tak Ada Perempuan

Beberapa penjaga keamanan perbatasan Taliban ditempatkan di perbatasan Torkham. Sementara itu beberapa warga sipil tampak menurunkan bendera Pakistan dari truk yang membawa bantuan ke Afghanistan.

Pakistan tidak langsung memberikan tanggapannya atas insiden tersebut. Namun demikian, kedutaan besar Pakistan di Kabul menyatakan akan tetap menyalurkan bantuan untuk warga Afghanistan. 

"Pakistan berada di garis depan negara-negara yang memberikan bantuan bantuan ke Afghanistan," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

Sejauh ini, Pakistan telah mengirimkan lebih dari 20 kontainer bahan makanan. Di antaranya gula, tepung, minyak goreng, kacang-kacangan, dan beras melalui perbatasan Torkham. Sementara itu, empat pesawat C-130 dengan makanan dan obat-obatan dikirim ke Kabul, Kandahar, Khost dan Mazar- e-syarif.

“Pakistan telah memulai pasokan bantuan kemanusiaan melalui jalur darat. Pasokan ini bersama dengan barang-barang tambahan seperti selimut dan tenda untuk membantu orang memenuhi kebutuhan musim dingin yang akan datang,” tambah pernyataan itu.

Editor: Umaya Khusniah