Iran Gelar Pemilu Cari Pengganti Presiden Hassan Rouhani
DUBAI, iNews.id - Iran memulai pemilihan umum, Jumat (18/6/2021), untuk menentukan presiden baru. Warga mulai memadati tempat-tempat pemungutan suara sejak pagi untuk memberikan suara.
Beberapa kandidat memperebutkan kursi Hassan Rouhani yang akan ditinggalkan karena amanat konstitusi Iran tak mengizinkan untuk maju kembali setelah menjabat tiga periode atau 12 tahun.
Stasiun televisi pemerintah menayangkan antrean panjang di luar tempat pemungutan suara di beberapa kota, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Namun ada pakar yang memprediksi tingkat pemilih tak akan lebih baik dari pemilu sebelumnya dipicu ketidakpuasan dengan para tokoh dalam menangani krisis ekonomi.
Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengajak masyarakat untuk memberikan suara dalam pemilu.
"Setiap suara penting, datang dan pilih presiden Anda. Ini penting untuk masa depan negara," kata Khamenei, setelah memberikan suara di Teheran, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/6/2021).
Ebrahim Raisi (60), seorang kandidat dari garis keras yang juga sekutu dekat Khamenei, berpeluang besar memenangkan pemilu.
Kemenangan bagi ulama Syiah itu berpotensi mematikan kultur politik pragmatis seperti dilakukan Rouhani.
Dia menghadapi banyak pekerjaan utama, seperti upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan kekuatan Barat serta mengatasi tingginya kemiskinan akibat sanksi Amerika Serikat (AS).
Para pejabat Iran serta ulama Syiah sadar nasib politik mereka bergantung pada penanganan ekonomi yang terus memburuk.
"Tantangan utama Raisi adalah ekonomi. Ledakan unjuk rasa tidak akan terhindarkan jika dia gagal menyembuhkan penderitaan ekonomi bangsa," kata seorang pejabat pemerintah.
Editor: Anton Suhartono