Iran Menggertak Lagi, Gunakan Mesin Canggih untuk Tingkatkan Cadangan Uranium
Sementara itu tiga negara Eropa, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman, ingin menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, setelah Amerika Serikat (AS) resmi keluar pada Mei 2018. Penarikan diri dari kesepakatan itu disertai dengan pemberlakuan sanksi terbaru AS untuk Iran yang melumpuhkan perekonomian. Dua negara lain yang ikut menandatangani adalah Rusia dan China.
Ketiga negara Eropa itu mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan akan memberikan keringanan dari sanksi dengan imbalan Iran harus membatasi program nuklirnya. Masalahnya, Prancis cs belum menemukan cara untuk mengimbangi dampak sanksi AS sampai tenggat waktu yang diberikan Iran yakni 7 September 2019.
Sejak AS memberlakukan sanksi terbaru, Iran sudah membalas dua kali. Pada 1 Juli, Iran meningkatkan persediaan uranium hingga melampaui batas maksimum 300 kilogram yang ditentukan dalam kesepakatan. Sepekan kemudian, Iran mengumumkan telah melampaui batas 3,67 persen pada kemurnian stok uraniumnya.
Namun pada Sabtu, Iran mengindikasikan tidak punya rencana untuk meningkatkan pengayaan uranium ke tingkat lebih tinggi.
"Kami tidak perlu untuk pengayaan 20 persen, dan jika kami melakukannya pada suatu waktu, pertama-tama akan meningkatkan cadangan 4,5 persen," kata Kalamvandi.
Editor: Anton Suhartono