Iran Rilis Rudal Hipersonik Melesat 15.000 Km per Jam, Diklaim Tak Bisa Dicegat Israel
Iran pada 2022 menyatakan telah mengembangkan rudal balistik hipersonik yang dapat bermanuver masuk dan keluar dari atmosfer.
Pengembangan rudal ini berlangsung di tengah kekhawatiran negara Barat bahwa Iran bisa memproduksi senjata nuklir. AS dan Israel menuduh Iran sedang menyiapkan senjata nuklir setelah stagnannya kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tahun 2015.
JCPOA, yang juga diteken oleh Rusia, China, AS, Jerman, Prancis, dan Inggris, mengatur pengendalian program nuklir Iran. Sebagai imbalannya, Iran dikeluarkan dari sanksi internasional. Namun, AS di bawah pemerintahan Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 disertai dengan menjatuhkan kembali sanksi terhadap Iran. Sebagai perlawanan, Iran juga keluar dari kesepakatan dengan meningkatkan pengayaan uranium melebihi ambang batas JCPOA.
Negara Barat khawatir rudal-rudal Iran tersebut nantinya juga bisa membawa hulu ledak nuklir.
Editor: Anton Suhartono