Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Digolongkan Senjata Pemusnah Massal, Ini Bahaya Fentanyl bagi Manusia
Advertisement . Scroll to see content

Iran Tepis Perlakukan Kapal Tanker Korsel dan 20 Kru Termasuk WNI sebagai Sandera

Selasa, 05 Januari 2021 - 19:01:00 WIB
Iran Tepis Perlakukan Kapal Tanker Korsel dan 20 Kru Termasuk WNI sebagai Sandera
Kapal tanker Korsel yang ditahan Iran (Foto: IRGC/WANA via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Iran menepis telah memperlakukan kapal tanker Korea Selatan (Korsel) MT Hankuk Chemi serta para krunya, termasuk beberapa warga negara Indonesia (WNI) sebagai sandera. 

Bantahan ini disampaikan sehari setelah menyita kapal tanker itu di perairan Teluk Persia seraya mendesak Korsel membayar dana 7 miliar dolar AS yang dibekukan di bawah sanksi Amerika Serikat.

Penyitaan kapal MT Hankuk Chemi dan 20 kru di dekat Selat Hormuz dipandang sebagai upaya Iran untuk menegaskan tuntutannya soal sanksi AS. Para kritikus menuduh Iran menggunakan kapal asing sebagai cara untuk mendapatkan pengaruh dalam bernegosiasi.

Iran juga mendesak presiden AS terpilih Joe Biden mencabut sanksi yang dijatuhkan Presiden Donald Trump.

"Kami sudah terbiasa dengan tuduhan seperti itu. Tapi jika ada penyanderaan, itu karena pemerintah Korea Selatan menahan 7 miliar dolar yang seharusnya jadi milik kami," kata Juru Bicara Pemerintah Iran, Ali Rabiei, dikutip dari Reuters, Selasa (5/1/2021).

Korsel telah memanggil duta besar Iran di Seoul dan mendesak agar kapal beserta krunya dibebaskan. Pemerintah Negeri Gingseng juga akan mengirim delegasi ke Iran untuk membicarakan hal ini. 

Sebelumnya Iran mengklaim kapal Korsel ditahan karena pelanggaran lingkungan.

Ini bukan yang pertama, pada 2019 Iran menahan kapal tanker Inggris selama 2 bulan.

Korsel dan negara lain diharuskan membatasi akses ke sistem keuangan Iran di bawah sanksi AS yang diberlakukan Trump setelah menarik diri dari perjanjian nuklir tahun 2015. Perjanjian itu diteken di masa pemerintahan Barack Obama.

Iran mengatakan sanksi itu ilegal dan merugikan perekonomiannya, termasuk upaya untuk mencegah wabah Covid-19. Iran merupakan negara paling terdampak akibat Covid-19 di Timur Tengah.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut